- Oleh Isma
- Sabtu, 2 November 2024 | 17:12 WIB
: Foto bersama seluruh narasumber Mini Talkshow TERA Program: Collaborative Action for Mangrove Restoration pada acara ISF 2024 di JCC, Jakarta pada Jumat (6/9/2024)/Foto: Ahmad Fauzi/Istimewa/Tera Program
Oleh Mukhammad Maulana Fajri, Jumat, 6 September 2024 | 15:43 WIB - Redaktur: Untung S - 285
Jakarta, InfoPublik – Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024 yang berlangsung di Jakarta Convention Center, Jumat (6/9/2024), menyoroti pentingnya ekosistem mangrove dalam mendukung kehidupan pesisir dan keberlanjutan lingkungan. Mangrove memainkan peran vital dalam melindungi pesisir, mendukung keanekaragaman hayati, dan berperan dalam mitigasi perubahan iklim.
Topik itu dibahas secara mendalam dalam sesi bertema "TERA Program: Collaborative Action for Mangrove Restoration" yang menampilkan berbagai diskusi, presentasi, dan panel. Para ahli mengulas beragam manfaat mangrove serta tantangan yang dihadapi dalam upaya restorasi.
Dalam salah satu sesi, Senior Partnership Manager Earth Security, Heru Prama Yuda, memberikan tantangan menarik kepada audiens untuk merasakan perbedaan suhu antara wilayah pesisir yang ditanami mangrove dan yang tidak. Ia meminta peserta untuk mematikan AC mobil saat melintas di Pantai Indah Kapuk (PIK), kemudian melakukan hal yang sama di wilayah pesisir yang ditanami mangrove.
"Jika Anda berjalan di Pantai Indah Kapuk, coba matikan AC mobil selama tiga menit. Kemudian pergi ke area pesisir yang ada mangrovenya dan rasakan perbedaannya. Suhu di area dengan mangrove akan terasa lebih sejuk," jelas Heru.
Heru menekankan bahwa eksperimen sederhana ini menunjukkan peran penting mangrove dalam mengurangi suhu panas di daerah pesisir, sekaligus sebagai solusi mitigasi perubahan iklim yang nyata.
Restorasi mangrove menghadapi berbagai tantangan, namun melalui Program TERA, sebuah kolaborasi inklusif antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat telah berhasil mempercepat rehabilitasi mangrove di Indonesia. Program ini mendapat apresiasi dari banyak pihak selama forum IISF 2024.
Sandi, perwakilan dari Direktorat Rehabilitasi Perairan Darat dan Mangrove Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, menyampaikan apresiasinya terhadap Program TERA. Ia menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor sangat penting dalam upaya rehabilitasi mangrove.
“Selamat kepada teman-teman yang telah menggagas Program TERA ini. Kolaborasi ini sangat penting karena rehabilitasi mangrove tidak bisa dilakukan sendiri. Program TERA menunjukkan bahwa sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan NGO adalah kunci keberhasilan," ujar Sandi.
Berbagai diskusi dalam ISF 2024 menekankan pentingnya kolaborasi dalam menjaga dan memulihkan ekosistem mangrove. Inisiatif bersama antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat dipandang sebagai cara yang efektif untuk melindungi pesisir dan memperkuat upaya mitigasi perubahan iklim.
Program TERA menjadi contoh nyata bagaimana rehabilitasi mangrove dapat dilakukan secara berkelanjutan, sekaligus memberi manfaat sosial dan ekonomi bagi masyarakat pesisir.
Dengan komitmen dan pengetahuan yang diperoleh dari diskusi ISF 2024, diharapkan upaya perlindungan dan pemulihan mangrove di Indonesia akan semakin kuat, memastikan manfaatnya bagi generasi mendatang.