Presiden Jokowi Buka ISF 2024, Dorong Kolaborasi Global untuk Hadapi Krisis Iklim

: Presiden Republik Indonesia Joko Widodo secara resmi membuka Indonesian International Sustainability Forum (ISF) 2024 pada Kamis, (5/9/2024) di Jakarta. Foto: Kemenko Maarves RI.


Oleh Fatkhurrohim, Kamis, 5 September 2024 | 16:13 WIB - Redaktur: Untung S - 185


Jakarta, InfoPublik – Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi membuka Indonesian International Sustainability Forum (ISF) 2024 di Jakarta pada Kamis (5/9/2024). Dalam pidatonya, Jokowi menegaskan urgensi kolaborasi global dalam mempercepat transisi menuju keberlanjutan, sekaligus menghadapi krisis iklim yang semakin mendesak.

ISF 2024, yang dihadiri lebih dari 11.000 peserta dari 53 negara, menjadi ajang diskusi terbesar kedua di Asia-Pasifik setelah COP29 di Baku, Azerbaijan. Dalam forum itu, Presiden Jokowi menyoroti potensi besar Indonesia dalam pengembangan energi hijau.

"Indonesia memiliki lebih dari 3.600 GW potensi energi terbarukan, menjadikan negara ini sebagai pemain kunci dalam transisi energi global," tegas Presiden Jokowi.

Salah satu contoh keberhasilan yang disebutkan adalah pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata berkapasitas 192 MW, yang merupakan terbesar di Asia Tenggara dan ketiga terbesar di dunia.

Tak hanya di sektor energi, Indonesia juga diakui berperan penting dalam mitigasi perubahan iklim melalui hutan mangrove seluas 3,3 juta hektar yang mampu menyerap karbon 8 hingga 12 kali lebih baik dibandingkan hutan hujan tropis.

"Indonesia memiliki kawasan industri hijau seluas 13.000 hektar yang berpotensi mempercepat transisi ekonomi hijau," tambah Jokowi.

Namun, Jokowi menekankan bahwa negara berkembang, termasuk Indonesia, memerlukan dukungan lebih dari negara maju. Investasi, akses teknologi, dan skema pendanaan yang adil menjadi poin penting yang harus diutamakan dalam upaya ini.

"Kolaborasi antara negara maju dan berkembang bukan lagi pilihan, tapi kewajiban. Kita harus mengambil pendekatan yang berperikemanusiaan untuk menghadapi tantangan ini bersama," ujar Presiden.

Indonesia Memimpin Transisi Hijau

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Pandjaitan, menambahkan bahwa Indonesia berada di posisi strategis untuk memimpin transformasi hijau di kawasan Asia-Pasifik. Ia menekankan potensi sumber daya alam Indonesia, termasuk mineral kritis yang dibutuhkan dalam transisi energi hijau.

"Forum ISF 2024 ini diharapkan menjadi platform tahunan yang setara dengan Davos, namun fokus pada keberlanjutan," jelas Menko Luhut.

Sementara itu, Ketua Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid, menyoroti peran strategis sektor swasta dalam pencapaian target global. Dunia usaha, menurutnya, kini memiliki tanggung jawab moral untuk berkontribusi pada mitigasi perubahan iklim dan pengentasan kemiskinan, selain berfokus pada keuntungan.

ISF 2024 akan membahas lima pilar utama: transisi energi, industri hijau, konservasi keanekaragaman hayati, gaya hidup berkelanjutan, dan ekonomi biru. Dengan lebih dari 250 pembicara dari berbagai sektor, forum ini diharapkan mampu mempercepat upaya global menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Dengan tema besar transisi energi hijau dan kolaborasi global, ISF 2024 menjadi ajang penting dalam menggerakkan solusi iklim dan membangun perekonomian yang lebih tangguh di masa depan.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Sabtu, 14 September 2024 | 19:30 WIB
BSN: Produk SNI dukung Transformasi Ekonomi yang Berkelanjutan
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Jumat, 13 September 2024 | 14:37 WIB
Pertamina Apresiasi Media melalui AJP 2024
  • Oleh Eko Budiono
  • Kamis, 12 September 2024 | 11:39 WIB
RI-Jerman Perkuat Kerja Sama Energi Terbarukan
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Rabu, 11 September 2024 | 22:09 WIB
PT Pertamina Trans Kontinental Rayakan HUT ke-55: Fokus ESG dan Ekspansi Global
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Rabu, 11 September 2024 | 21:50 WIB
PGE Perkenalkan Paradigma Baru Pengembangan Energi Panas Bumi Indonesia di ISF 2024