- Oleh MC PROV JAWA BARAT
- Selasa, 26 November 2024 | 20:25 WIB
: Foto: Tangkapan Layar Kanal Youtube Setpres
Oleh Isma, Jumat, 16 Agustus 2024 | 11:56 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 368
Jakarta, InfoPublik - Selama satu dekade terakhir, Indonesia telah berhasil membangun fondasi dan peradaban baru yang berfokus pada pembangunan Indonesiasentris. Pendekatan ini dimulai dari desa, daerah terluar, hingga wilayah pinggiran, menciptakan infrastruktur yang merata.
Demikian diungkap Presiden Joko Widodo dalam pidatonya di Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR-DPD RI, Jakarta, Jumat (16/8/2024)
Hingga saat ini, kata Presiden, Indonesia telah membangun 366 ribu kilometer jalan desa, 1,9 juta meter jembatan desa, 2.700 kilometer jalan tol baru, 6.000 kilometer jalan nasional, 50 pelabuhan dan bandara baru, serta 43 bendungan dan 1,1 juta hektare jaringan irigasi baru. Hasilnya, biaya logistik nasional berhasil ditekan dari 24% menjadi 14% pada 2023, dan daya saing Indonesia meningkat dari peringkat 44 menjadi peringkat 27 pada 2024.
"Kita mampu memperkuat persatuan karena akses yang lebih merata dan berkeadilan," ujar Kepala Negara.
Selain kemajuan infrastruktur, Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa Indonesia juga mampu menghadapi berbagai tantangan global, termasuk pandemi COVID-19 dan perubahan iklim. Indonesia berhasil menjaga pertumbuhan ekonomi di atas 5%, dengan wilayah Indonesia Timur, seperti Papua dan Maluku, yang tumbuh di atas 6%, dan Maluku Utara mencatat pertumbuhan hingga 20%.
"Kita patut bersyukur, alhamdulillah, Indonesia menjadi salah satu negara yang pulih lebih cepat dan terus tumbuh di tengah ketidakpastian global," ujar Presiden Jokowi .
Inflasi pun dikatakan Kepala Negara terkendali di angka 2-3%. Belum lagi angka kemiskinan ekstrem turun menjadi 0,8%, dan angka stunting berhasil dikurangi hingga 21,5% pada 2023. Tingkat pengangguran juga menurun menjadi 4,8% pada 2024.
Pemerintah juga menunjukkan komitmen dalam perlindungan masyarakat melalui berbagai program sosial. Selama 10 tahun terakhir, anggaran Kartu Indonesia Sehat sebesar Rp361 triliun telah membantu 92 juta peserta JKN setiap tahun, sementara Kartu Indonesia Pintar dengan anggaran Rp113 triliun mendukung pendidikan bagi 20 juta siswa per tahun.
Program Keluarga Harapan dengan anggaran Rp225 triliun telah memberikan manfaat ekonomi bagi 10 juta keluarga kurang mampu per tahun, dan program Kartu Prakerja dengan anggaran Rp60,3 triliun selama 5 tahun telah meningkatkan keterampilan bagi 18,8 juta pekerja di seluruh Indonesia.
"Ini adalah pembangunan yang menyentuh semua lapisan masyarakat dan membuka peluang untuk tumbuh bersama," tegas Presiden Jokowi.