Cilacap, InfoPublik – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cilacap melalui Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Cilacap menggelar Workshop Jejaring Keamanan Pangan Daerah pada Selasa 19 November 2024. Asisten Ekonomi dan Pembangunan Pemkab Cilacap Mohamad Wijaya menegaskan, keamanan pangan adalah syarat utama terpenuhinya konsumsi makanan bergizi yang pada akhirnya dapat mencegah malnutrisi yang menyebabkan stunting pada anak-anak di Cilacap.
Terkait workshop, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sigit Widayanto menjelaskan, bertujuan untuk menyelaraskan pola pikir dan meningkatkan wawasan tentang pentingnya mutu dan keamanan pangan di Kabupaten Cilacap.
Mohamad Wijaya melanjutkan, kekurangan gizi yang dalam banyak kasus berujung pada stunting hingga kini masih menjadi permasalahan yang krusial di Kabupaten Cilacap. Prevalensi stunting di Cilacap berdasarkan SSGI 2022 tercatat 17,6 persen, dan meningkat menjadi 18,5 persen pada 2023.
“Kondisi ini menunjukkan perlunya intervensi yang lebih intensif dan kolaborasi antarberbagai pihak untuk menurunkan angka stunting, yang berdampak langsung pada kualitas sumber daya manusia di masa depan,” ungkap Mohamad Wijaya di Ruang Rapat Jala Bhumi Sekretariat Daerah Kabupaten Cilacap.
Oleh karena itu lanjut Wijaya, Tim Jejaring Keamanan Pangan Daerah (TJKPD) mempunyai peranan penting dalam melakukan langkah-langkah pencegahan, seperti pengawasan kualitas pangan, edukasi masyarakat, dan penerapan standar keamanan pangan.
Kepala Bappeda Kabupaten Cilacap Sujito Sujito menyampaikan dalam rangka menangani masalah stunting, saat penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (RAPBDes) agar memunculkan kegiatan rembug stunting, yang didukung oleh inovasi-inovasi dalam rangka menurunkan stunting.
Sementara Kepala Loka POM di Banyumas Winananto menjelaskan, sinergitas BPOM dan Tim JKPD dalam percepatan penurunan prevalensi stunting melalui keamanan pangan. Namun ironisnya di tengah keseriusan pemerintah daerah dalam upaya menurunkan angka stunting, masih saja ditemukan tahu berformalin di wilayah Cilacap, Banyumas, Banjarnegara dan Purbalingga yang tentunya menjadi catatan penting bagi perlindungan dan keamanan pangan bagi masyarakat. (gs/kominfo)