Menteri ESDM Ungkap Progres PSN Smelter Nikel

: Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif meresmikan dua pusat peribadatan di PSN Smelter Merah Putih di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, Senin (1/7/2024), dan Selasa (2/7/2024).(Foto: Kementerian ESDM)


Oleh Eko Budiono, Kamis, 4 Juli 2024 | 09:31 WIB - Redaktur: Untung S - 369


Jakarta, InfoPublik - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif,  memberikan sinyal terkait progres pembangunan proyek pemurnian (smelter) nikel milik PT Ceria Nugraha Indotama (Ceria) di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.

Arifin mengatakan, proyek smelter nikel Ceria merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN), yang termaktub ke dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 109 Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga Atas Perpres Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.

"Saya melihat kemajuan fisik proyek smelter dari Ceria, kita harapkan bahwa mechanical completion bisa selesai Oktober dan bisa commissioning di akhir tahun ini," ujar Arifin seperti dilansir laman Kementerian ESDM, Rabu (3/7/2024).

Proyek smelter itu adalah smelter dengan teknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF), yang pada tahap awal dibangun 1 jalur produksi (1 x 72 MVA) untuk mengolah bijih nikel saprolit, dan ke depannya akan dibangun sebanyak empat lajur produksi (4 X 72 MVA) secara bertahap dengan kapasitas produksi 252.700 ton per tahun.

Smelter tersebut nantinya akan mendapatkan pasokan listrik dari PT. PLN (Persero) dengan total kapasitas 414 MVA (352 MW) yang telah disepakati dengan Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL), yang pasokan listriknya akan mulai dialirkan bertahap pada 2024.
 
Arifin menekankan, bahwa pemerintah berharap pelaku industri pemurnian mineral harus bisa mengembangkan ekosistem untuk produk akhir elektrifikasi, karena Indonesia memiliki sumber daya mineral yang sangat bernilai.

"Kita harus mengantisipasi, bagaimana industri dalam negeri ini bisa berkembang, cita-cita kita elektrifikasi bisa tercapai, nikel ini tentu saja ada di poros baterai NCM (Nikel Cobalt Mangan), kita punya nikel, kemudian limonet kita juga punya cobalt konten yang signifikan, kemudian juga kita masih punya sumber mangan di Nusa Tenggara Timur, nah inilah yang harus kita integrasikan," katanya.
 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB SUMBAWA BARAT
  • Kamis, 26 September 2024 | 12:53 WIB
Didampingi Bupati Sumbawa Barat, Jokowi Resmikan Pabrik Smelter AMMAN
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Senin, 19 Agustus 2024 | 17:16 WIB
Rosan Roeslani Resmi Gantikan Bahlil, Fokus Sempurnakan Kinerja Kementerian Investasi
  • Oleh Untung Sutomo
  • Senin, 19 Agustus 2024 | 11:41 WIB
Reshuffle Kabinet: Presiden Jokowi Lantik Tiga Menteri dan Satu Wamen Baru
  • Oleh Eko Budiono
  • Sabtu, 10 Agustus 2024 | 14:35 WIB
Menteri ESDM Targetkan 42 Juta Barel dari Proyek Banyu Urip
  • Oleh Eko Budiono
  • Senin, 5 Agustus 2024 | 08:37 WIB
Menteri ESDM: Cadangan Gas di Selat Makassar Dukung Ketahanan Energi
  • Oleh Eko Budiono
  • Kamis, 4 Juli 2024 | 15:13 WIB
Ini Tantangan Pembangunan Smelter