- Oleh MC PROV KALIMANTAN BARAT
- Jumat, 15 November 2024 | 03:32 WIB
: Presiden Joko Widodo berkunjung ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Syarif Mohamad Alkadrie, Kota Pontianak, pada Kamis (21/3/2024). BPMI Setpres/Muchlis Jr
Oleh Tri Antoro, Kamis, 21 Maret 2024 | 15:44 WIB - Redaktur: Untung S - 275
Jakarta, InfoPublik - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengawali kegiatan kunjungan kerja hari kedua berkunjung ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Syarif Mohamad Alkadrie, Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) pada Kamis (21/3/2024).
Dikutip dari siaran pers BPMI Setpres menyebutkan, Presiden mengatakan kunjungannya adalah untuk meninjau langsung pelayanan kesehatan yang ada di rumah sakit tersebut.
“Saya berkunjung ke rumah sakit daerah RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie di Kota Pontianak untuk melihat pelayanan kesehatan yang diberikan rumah sakit kepada pasien, kepada masyarakat di sini,” ujar Presiden dalam keterangannya kepada awak media usai peninjauan.
Menurut Presiden, pelayanan yang dilakukan RSUD tersebut sudah cukup baik. Meskipun antrean pasien rata-rata mencapai 600 orang per hari, namun manajemen antrean di RSUD tersebut sudah berjalan dengan cepat.
“Saya lihat manajemen antreannya bagus, pelayanan juga saya lihat cepat, tetapi memang yang antre banyak karena tadi saya mendapatkan informasi pasien harian itu rata-rata 600 orang dan itu jumlah yang banyak, sehingga memang harus ada antrean,” ungkap Presiden.
Selain itu, Presiden telah menginstruksikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk memberikan tambahan alat kesehatan yang diperlukan, khususnya untuk peralatan ICU dan Cath Lab untuk jantung serta stroke.
“Saya kira ini akan sangat membantu pasien-pasien yang datang ke sini,” ucap Presiden.
Wahyu, seorang pengguna BPJS, turut mengapresiasi layanan di rumah sakit tersebut. Menurut Wahyu, pelayanan diberikan mulai dari pendaftaran hingga perawatan.
“Bagus sekali dari mulai pelayanan dari gerbang sampai masuk ke sana (pendaftaran), masuk ke sini (perawatan) itu cukup bagus sekali,” tutur Wahyu.
Senada, Heni, seorang warga Pontianak yang mengidap penyakit diabetes melitus, juga membagikan pengalamannya menggunakan BPJS. Ia menekankan perlunya peningkatan cakupan obat bagi penerima manfaat BPJS.
“Menurut saya pelayanan BPJS yang saya rasakan selama ini sangat memuaskan karena obat yang saya butuhkan semuanya ditanggung sama BPJS. Insulin yang saya pakai semuanya ditanggung sama BPJS. Ada sih obat-obat yang tidak ditanggung BPJS ada karena obat yang agak paten kayak obat jantung kadang tidak ditanggung BPJS. Tapi kalau yang lainnya semua ditanggung BPJS,” ucap Heni.