- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Kamis, 3 Oktober 2024 | 17:24 WIB
: Ilustrasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk mencapai target bauran energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23 persen pada 2025. Foto: Kementerian ESDM
Oleh Eko Budiono, Senin, 15 Januari 2024 | 20:39 WIB - Redaktur: Untung S - 176
Jakarta, InfoPublik - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memaparkan langkah-langkah strategis, dalam upaya mencapai target bauran energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23 persen pada 2025.
"Mengenai bauran energi terbarukan, 2023 kami melihat bahwa peningkatan ada, cuma belum signifikan sehingga ini perlu upaya-upaya keras untuk bisa mendekati target capaian di 2025," ujar Arifin melalui keterangsn tertulisnya, Senin (15/1/2024).
Menurut Arifin, strategi yang dilakukan untuk meningkatkan bauran EBT, di antaranya pelaksanaan pembangunan pembangkit EBT melalui rencana usaha penyediaan tenaga listrik (RUPTL) dengan target di 2025 sebesar 10,6 gigawatt (GW).
"Tentu saja kami harus menyiapkan beberapa langkah strategis di antaranya pelaksanaan pembangunan EBT yang sudah direncanakan di RUPTL. Jadi, targetnya di 2025 harus terpasang 10,6 GW lagi," kata Arifin.
Kemudian, implementasi program pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap dengan target 2025 sebesar 3,6 GW.
"PLTS atap itu sebenarnya bisa mempercepat tetapi tentu saja nanti harus disesuaikan dengan kemampuan masyarakat dan juga kemampuan dari PLN untuk bisa mengakomodirnya," tuturnya.
Selanjutnya, konversi pembangkit diesel ke EBT, program mandatori B35 dengan target di 2025 sebesar 13,9 juta kiloliter (KL), program co-firing biomassa pada PLTU dengan target 2025 sebesar 10,2 juta ton.
Berikutnya, penyediaan akses energi modern melalui EBT di lokasi terluar, terdepan, dan tertinggal (3T), eksplorasi panas bumi oleh pemerintah, dan pemanfaatan EBT off grid dan pemanfaatan langsung.
Arifin mencatat, bahwa realisasi bauran EBT di 2023 sebesar 13,1 persen dari target sebesar 17,9 persen. Sedangkan di 2022, realisasi bauran EBT sebesar 12,3 persen dari target sebesar 15,7 persen.