- Oleh Mukhammad Maulana Fajri
- Senin, 4 November 2024 | 12:18 WIB
: Ilustrasi suasana di PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Refinery Unit (RU) III Plaju, Palembang, Sumatera Selatan. Foto: Pertamina
Oleh Eko Budiono, Selasa, 10 September 2024 | 06:48 WIB - Redaktur: Untung S - 330
Jakarta, InfoPublik – PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Refinery Unit (RU) III Plaju, Palembang, Sumatra Selatan (Sumsel), terus berinovasi dalam memproduksi bahan bakar minyak (BBM) ramah lingkungan. Inisiatif ini sebagai bentuk kontribusi perusahaan dalam mendukung peningkatan portofolio energi hijau yang lebih bersih dan berkelanjutan.
"Sejak awal 2023, kilang kami mendapatkan mandat dari pemerintah untuk memproduksi dan menyediakan Biosolar B35, yakni bahan bakar nabati (BBN) berbasis minyak kelapa sawit," jelas Siti Rachmi Indahsari, Area Manager Communication, Relations & CSR PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU III Plaju Palembang, dalam keterangannya, Senin (9/9/2024).
Biosolar B35 merupakan campuran 35 persen Fatty Acid Methyl Ester (FAME) dari turunan minyak kelapa sawit (CPO) dan 65 persen solar berbasis energi fosil. Produk ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk mempercepat transisi energi bersih dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Selain Biosolar B35, Kilang Pertamina Plaju juga memproduksi BBM ramah lingkungan lainnya, seperti Pertamax, MFO Low Sulphur, LSFO V-1250, Musicool, Breezon, Green Gasoline ex RBDPO, Avtur, dan Dexlite. Tidak hanya fokus pada produksi BBM, perusahaan juga berupaya mengurangi emisi gas rumah kaca dalam proses operasionalnya.
Pada 2024 menjadi momen istimewa bagi PT KPI yang telah berusia tujuh tahun, di mana perusahaan semakin memperkuat komitmennya dalam mendukung pencapaian target Net Zero Emission (NZE) pada 2060. Salah satu langkah nyata adalah pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 2,25 Megawatt peak (MWp) dan instalasi solar cell yang mampu menghasilkan listrik sebesar 3.000 Wp untuk kebutuhan operasional perkantoran di kawasan Kilang Plaju.
Tidak hanya terbatas pada kepentingan internal, Kilang Pertamina Plaju juga mendorong agenda transisi energi bersih di masyarakat sekitar. Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), perusahaan mengajak masyarakat untuk memanfaatkan sumber daya alam sebagai energi alternatif.
Salah satu inisiatifnya adalah Program Desa Energi Berdikari di Kabupaten Muara Enim dan Lahat, di mana dua dusun terpencil kini telah terelektrifikasi melalui Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) dengan total daya 30.000 Wp. Di pesisir Sumsel, Dusun Sembilang kini juga diberdayakan dengan energi surya melalui pemasangan solar cell dalam program Bahari Sembilang Mandiri, yang menghasilkan listrik sebesar 6.000 Wp, mendukung aktivitas masyarakat lokal yang sebelumnya belum sepenuhnya mendapatkan akses listrik.
"Melalui adaptasi energi baru terbarukan (EBT), kami mendukung penuh target pemerintah dalam mendorong transisi energi bersih di masyarakat," tutup Rachmi.