:
Oleh Putri, Senin, 3 Juli 2017 | 15:49 WIB - Redaktur: Elvira Inda Sari - 255
Jakarta, InfoPublik - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pada Juni 2017 terjadi inflasi sebesar 0,69 persen karena kenaikan harga pada kelompok pengeluaran. Tapi nilai inflasi tersebut dianggap masih terkendali.
Dari 82 kota Indeks Harga Konsumen (IHK) yang dijadikan tolak ukur untuk menghitung tingkat inflasi, ada 79 kota mengalami inflasi dan tiga kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi di Tual 4,48 persen dan terendah di Merauke 0,12 persen.
Suhariyanto Kepala BPS mengatakan inflasi lebaran tahun ini jauh lebih terkendali. "Salah satu sebabnya berbagai upaya pemerintah menekan gejolak harga pangan jelang Ramadhan dan Lebaran dengan membentuk satuan tugas (satgas) pangan yang bertugas memantau harga di pasar," kata Suhariyanto di Jakarta, Senin (3/7).
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga pada seluruh indeks kelompok pengeluaran yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,39 persen. Kelompok perumahan, air, listrin gas, dan bahan bakar 0,75 persen. Lalu kelompok sandang 0,78 persen, kelompok kesehatan 0,34 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga 0,07 persen.
Kemudian pada kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 1,27 persen. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Juni) 2014 sebesar 2,38 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juni 2017 terhadap Juni 2016) sebesar 4,37 persen.