:
Oleh Wawan Budiyanto, Jumat, 30 Juni 2017 | 10:43 WIB - Redaktur: Elvira Inda Sari - 171
Jakarta, InfoPublik - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Posko Nasional Sektor ESDM melaporkan hingga H+3 Idul Fitri 1438 H (28 Juni 2017), stok Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquid Petroleum Gas (LPG) dalam posisi aman, begitu pula dengan kondisi pasokan listrik nasional.
"Untuk keamanan stok dan distribusi BBM arus balik Idul Fitri 2017, Kementerian ESDM bersama para pemangku kepentingan kunci sudah menyiapkan tambahan mobil tangki BBM sebanyak 2.637 unit, 71 lokasi kantong BBM, 9 unit mobil dispenser, 53 lokasi Kiosk Pertamax/AKR 92, 10 lokasi serambi Pertamax, 83 unit motor Pertamax," kata Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak Dan Gas Bumi (BPH Migas), Fanshurullah Asa (Ifan), yang juga selaku Ketua Posko Nasional Sektor ESDM untuk Idul Fitri 2017, dalam tertulisnya di Jakarta Kamis (29/6).
Berdasarkan data posko, pada tanggal 29 Juni 2017 kondisi stok BBM dan LPG aman dan berjalan normal dengan ketahanan stok antara 21-38 hari, begitupun dengan pasokan listrik, secara keseluruhan cadangan operasi daya mampu pasokan listrik nasional sebesar 4,5 GW.
Posko nasional sektor ESDM akan terus mengawal kondisi BBM, LPG dan pasokan listrik selama arus balik Idul Fitri 1438 H dan memastikannya pada kondisi aman. Tidak hanya itu, posko juga menyampaikan antisipasi bencana geologi dan bersiaga 24 jam untuk menerima keluhan serta informasi dari masyarakat.
Secara rinci, ketahanan stok BBM dan LPG dengan rincian sebagai berikut: Premium: 20,7 hari; Solar: 26,6 hari; Pertalite: 23,4 hari; Kerosene: 113,9 hari; Pertamax: 23 hari; Pertamax Turbo: 31,9 hari; Pertamina Dex: 38,4 hari; LPG: 18,6 hari dan Avtur 28,4 hari.
Untuk ketenagalistrikan, pada periode beban puncak 28 Juni 2017 siang secara keseluruhan daya mampu pasok nasional adalah sebesar 25.137,93 MW dengan beban puncak sebesar 20.675,44 MW, sehingga terdapat cadangan operasi sebesar 4.462,49 MW. Dari 23 sistem kelistrikan yang ada, 20 sistem dalam kondisi listrik normal, hanya 3 sistem dalam posisi siaga, yakni Sistem Sorong-Papua (cadangan operasi 67,72 MW), Sistem Jayapura (cadangan operasi 33,34 MW), dan Sistem Sumatera Bagian Tengah (cadangan operasi 75,40 MW).
Ifan menambahkan di jalur utama arus balik, pasokan BBM menjadi prioritas, hal ini untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan yang terjadi, sehingga pengemudi tidak perlu khawatir kehabisan BBM.
"Kami sampaikan juga bahwa di jalur utama arus balik, seperti jalur keluar Kebumen dan Purworejo telah kami siapkan mobil tanki BBM tambahan dengan kapasitas 32 ribu liter di SPBU yang ada. Kami juga terus memantau wilayah lainnya," tambah Ifan.
Ia menjelaskan, dari 5.480 SPBU yang ada di seluruh Indonesia, 80 persen atau 4.386 SPBU menjual Premium. Sementara sisanya adalah SPBU Non premium. Kecukupan stok seluruh jenis BBM bagi masyarakat menurutnya adalah menjadi kewajiban.