Bersedia Tidak Beroperasi H+4 Lebaran, Menhub Apresiasi Operator Truk

:


Oleh Dian Thenniarti, Kamis, 29 Juni 2017 | 16:57 WIB - Redaktur: Elvira Inda Sari - 188


Jakarta, InfoPublik - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengapresiasi para operator mobil barang (truk) yang bersedia mendukung kebijakan pemerintah untuk melakukan manajemen pengoperasian mobil barang pada puncak arus balik Lebaran yang diprediksi terjadi pada hari ini, Kamis (29/6) hingga Minggu (2/7).

"Kita liat semalam ada peningkatan trafik kendaraan dari timur ke barat, ditandai dengan adanya antrian panjang di beberapa ruas jalan. Untuk antisipasi itu, kami telah berbicara dengan asosiasi truk, ALFI, KADIN dan pengusaha swasta lainnya terkait imbauan kami untuk melakukan manajemen operasional truk pada saat puncak arus balik hingga Minggu besok," ujar Menhub, Kamis (29/6).

Mengantisipasi kepadatan arus kendaraan yang terjadi pada puncak arus balik yang diprediksi terjadi mulai hari ini, Kamis (29/6) hingga Minggu (2/7), Kementerian Perhubungan mengimbau kepada operator truk untuk menunda operasi paling tidak hingga Minggu malam pukul 24.00 WIB.

Keterangan resmi Kementerian Perhubungan (kemenhub), hari ini, Kemenhub melalui Dirjen Perhubungan Darat telah mengirimkan surat kepada Kakorlantas Polri tentang Pengoperasian mobil barang pada saat arus balik. Isinya antara lain : melakukan manajemen rekayasa lalu lintas di lapangan melalui pengalihan arus lalu lintas dan pengaturan parkir mobil barang pada kantong-kantong parkir di tempat-tempat tertentu yang tidak mengganggu arus lalu lintas.

“Jika kondisi lalu lintas pada ruas jalan tertentu mengalami kemacetan yang diakibatkan beroperasinya mobil barang, pihak Kepolisian bisa menyetop atau mengalihkannya ke kantong-kantong parkir untuk berhenti sementara sampai lalu lintas kembali lancar," jelas Menhub.

Menhub meminta operator truk untuk memaklumi kebijakan yang diambil pemerintah demi lancarnya arus balik mudik Lebaran tahun ini.

Kami dengan berat hati mengatakan bahwa hari ini, hingga minggu besok ada interupsi terhadap truk yang bergerak dari timur ke barat. Saya berharap, kalau masih bisa ditunda dan baru berangkat hari Senin lebih baik," imbuhnya.

Sementara itu, menanggapi himbauan pemerintah tersebut, Ketua Umum Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), Yukki Nugrahawan Hanafi mengatakan, ALFI sangat memahami himbauan Kementerian Perhubungan terkait pembatasan operasional Angkutan Barang tersebut.

ALFI memperkirakan butuh sekitar dua pekan untuk memulihkan kinerja usaha logistik, pasca angkutan truk dilarang beroperasi selama musim mudik Lebaran.

Kata Yukki, meski truk sudah diizinkan beroperasi pada H+4 Lebaran atau pada 30 Juni, namun banyak pengusaha masih memilih tidak beroperasi dulu lantaran akan berimbas pada kemacetan parah di jalanan.

“Memang tetap akan ada pengusaha yang segera mengoperasikan truknya untuk mengirim logistik, karena pasokan di beberapa daerah telah kosong. Namun, persentasenya paling hanya sekitar 10 persen. Pilihan logistik itu bisa saja mendesak lantaran durasi libur Lebaran tahun ini yang jauh lebih panjang dibanding tahun lalu," kata Yukki.

Apalagi, pemerintah daerah seperti Jawa Barat sudah mengeluarkan peraturan melarang truk beroperasi selama tujuh hari sebelum dan tujuh hari sesudah lebaran. Aturan itu lebih lama dari aturan Kementerian Perhubungan.