Menpar : Unsur Pentahelix Jadi Kunci Keberhasilan Wisata Nasional

:


Oleh Untung S, Rabu, 21 Juni 2017 | 15:49 WIB - Redaktur: Elvira Inda Sari - 1K


Jakarta, InfoPublik-Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya kembali menegaskan bahwa kunci keberhasilan dalam mengembangkan kepariwisataan nasional adalah terletak pada adanya sinergisitas unsur Pentahelix (Pemerintah, Akademisi, Asosiasi, Komunitas, dan Media)

Hal ini disampaikan Menpar saat menggelar dialog dan silaturahmi dengan para wartawan pariwisata yang tergabung dalam Forum Wartawan Pariwisata (Forwarpar) di acara buka puasa bersama (Bukber) yang berlangsung di sebuah restoran di Kelapa Gading Jakarta, Rabu (21/6). 

Menpar Arief Yahya menjelaskan peran media sangat strategis dalam penyebarluasan informasi kepada masyarakat, “Media memiliki peran strategis bagi Kemenpar, sebagai mitra pemerintah dalam rangka penyebarluasan informasi kepada masyarakat. Pers memberikan kontribusi dalam mendukung proses percepatan pembangunan di Indonesia, khususnya bidang pariwisata. Kemitraan ini hendaknya dapat terjalin dengan baik, sehingga rencana dan proses pembangunan bisa tersosialisasikan secara baik dan objektif kepada masyarakat, tanpa harus meninggalkan fungsi kontrol kalangan pers sesuai etika dan Undang Undang Pers,” kata Arief Yahya. 

Melalui medialah menurut Menpar semua unsur di Pentahelix bisa terlihat atau tidak terlihat kontribusinya dalam turut menentukan sukses dan tidaknya promosi pariwisata nasional. Semua unsur itu tidak bisa bekerja sendiri, tapi saling melengkapi dan saling mengisi.

Terkait bulan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri 1438 Hijriah ini, menjadi sebuah berkah bagi Indonesia yang terdiri dari berbagai suku bangsa karena jelas memiliki kekhasan tersendiri dalam menyambut bulan penuh berkah ini, karena semua bisa turut menikmati bukan hanya umat islam yang tengah menjalankan ibadah tapi seluruh rakyat Indonesia.

"Promosi wisata rohani sangat efektif, meski ada penurunan pada wisatawan mancanegara tapi tidak terlalu signifikan, tapi wisata rohaninya sangat meningkat, termasuk budaya mudik menjadi satu penggerak ekonomi yang tetap berangkat dari dasar wisata rohani," tuturnya.

Menpar Arief Yahya pada kesempatan ini juga menyampaikan tiga program prioritas (Top 3 program) Kemenpar yakni; digital tourism, homestay desa wisata, dan aksesibilitas yang dilaksanakan tahun ini dalam upaya mencapai target kunjungan 15 juta wisatawan mancanegara (wisman) tahun ini dan 20 juta wisman pada 2019 mendatang. 

Menpar Arief Yahya menjelaskan, saat ini kita berada di era digital. Aktivitas keseharian kita tidak lepas dari digital. Bangun tidur yang dicari pertama; handphone sehingga digital lifestyle telah mengubah perilaku para wisatawan (traveler) karena mempunyai keutamaan; mobile,  personal, daninteractive. 

“Hasil kajian menunjukkan bahwa  70% traveler melakukan search dan share menggunakan media digital termasuk dalam  me-search dan share informasi atau berita pariwisata terbaru,” kata Menpar Arief Yahya.

Pada kesempatan itu, Menpar Arief Yahya mengajak masyarakat untuk memanfaatkan liburan hari raya Idul Fitri 1438 Hijriah dengan mengajak keluarga mencari sensasi wisata di daerah. "Sebaiknya, jangan lewatkan 10 destinasi unggulan" ungkap Menpar Arief Yahya, seraya menyebut nomor 1 sampai 10 titik yang paling populer di sana.  Liburan Lebaran dan anak-anak sekolah Juni-Juli 2016 harus dipersiapkan. Paling tidak destinasi dan industri pariwisata yang akan bertemu langsung dengan wisatawan baik mancanegara maupun nusantara, sebaiknya direncanakan, agar liburan keluarga menjadi berkualitas.

 

Kemenpar terus mendorong daerah untuk aktif mempromosikan daerah wisata alam dan kulinernya. Juga menggelar banyak event yang memperkuat pamor masing-masing daerah. Misalkan, kini Aceh bersama Lombok dan Sumatera Barat diposisikan sebagai halal destination dan halal tourism.