:
Oleh lsma, Minggu, 26 Maret 2017 | 17:50 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 354
Jakarta, InfoPublik - Badan Direksi Eksekutif Bank Dunia menyetujui pendanaan sebesar USD200 juta untuk mendukung investasi infrastruktur oleh sektor swasta di Indonesia, sebuah negara dengan ekonomi yang sedang berkembang dan memerlukan pembiayaan infrastruktur.
Pendanaan ini akan mendukung institusi swasta non-bank, PT. Indonesia Infrastructure Finance (IIF). Bank Dunia dan the International Finance Corporation (IFC) sebelumnya pernah mendanai PT IIF yang memfasilitasi pembiayaan bagi proyek-proyek infrastruktur yang layak secara komersial di Indonesia.
“Ada kebutuhan besar melakukan investasi untuk infrastruktur dan penduduk Indonesia, seiring perjalanannya menjadi negara berpenghasilan tinggi yang sejahtera. Infrastruktur yang lebih baik meningkatkan daya saing barang dan jasa, juga memperluas akses layanan dasar yang akan membawa manfaat bagi masyarakat termiskin,” kata Rodrigo A. Chaves, Kepala Perwakilan Bank Dunia Indonesia dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu (26/3).
Chaves memaparkan, Indonesia menghadapi kekurangan pendanaan infrastruktur sekitar USD60 milyar per tahun. Negara mengalami kerugian setara lebih dari 1,0 persen PDB akibat kurangnya investasi infrastruktur.
"Infrastruktur yang terbatas, juga logistik dan transportasi yang kurang baik, telah mengakibatkan kemacetan di jalan, keterbatasan energi, dan pertumbuhan usaha yang lebih lambat," ujarnya.
Sementara itu, Christopher Juan Costain, Lead Financial Sector Specialist mengatakan bahwa pendanaan tambahan akan membantu PT IIF mendanai proyek infrastruktur yang lebih besar dengan jangka waktu yang lebih panjang, serta meningkatkan operasional ekuitas perusahaan tersebut.
“Pasar infrastruktur Indonesia perlu modal jangka panjang yang berkelanjutan – khususnya pinjaman jangka panjang dalam Rupiah – untuk memastikan agar proyek-proyek infrastruktur bisa bertahan secara finansial. Semakin diakui bahwa pendanaan pemerintah saja tidak akan cukup untuk membiayai kekurangan infrastruktur,” kata Christopher Juan Costain.
Pada tahun 2009, Bank Dunia memberikan pendanaan sebesar USD100 juta kepada PT IIF. Dana tersebut telah dipakai untuk mengembangkan 18 proyek di sektor transportasi, listrik, energi terbarukan, dan telekomunikasi.
“Pendanaan tambahan ini akan mendukung visi jangka panjang kami untuk menjadi katalis utama pendanaan pengembangan infrastruktur di Indonesia, khususnya oleh sektor swasta. Partisipasi sektor swasta yang lebih kuat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan proyek-proyek infrastruktur yang sangat besar di Indonesia,” tambah Adi Soerono, President Director dan CEO PT IIF.
Dukungan investasi infrastruktur merupakan salah satu komponen utama Kerangka Kerja kemitraan Negara Kelompok Bank Dunia di Indonesia, yang berfokus terhadap prioritas-prioritas pemerintah yang membawa dampak perubahan besar. Pemerintah telah meningkatkan upaya memperbaiki berbagai infrastruktur di seluruh Indonesia.