Kementan Optimis Kaltim Bisa Jadi Lumbung Pangan Nasional

:


Oleh Baheramsyah, Minggu, 26 Maret 2017 | 07:48 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 706


Jakarta,InfoPublik - Kementerian Pertanian (Kementan) optimis Kalimantan Timur (Kaltim) pada 2018 dapat mewujudkan swasembada beras, sehingga segala dukungan dipersiapkan guna memenuhi target tersebut.

"Kaltim dinilai berpotensi menjadi salah satu lumbung pangan nasional karena disokong lahan pertanian seluas 20.000 hektare," kata Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman dalam siaran persnya, Sabtu (25/3).

Saat melakukan panen raya di provinsi itu, Mentan mengatakan, Kementan akan membantu Kalimantan untuk merealisasikan indeks tanam yang biasanya sekali menjadi dua kali tanam setahun.

Apabila rencana ini dieksekusi, Amran meyakini bisa menekan harga beras, angka inflasi rendah, dan menghentikan pembelian beras dari luar provinsi. "Makanya Kalimantan harus swasembada beras. Kami siapkan bibit unggul," kata Mentan.

Sementara Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak menyatakan, optimis tahun 2018, Kaltim bisa swasembada beras dan meyakini mampu mencapai target produksi padi tahun 2018 sebesar 608.000 ton.

"Saya yakin pasti tercapai. Sekarang ini petani baru menanam sekali setahun. Jika mereka bisa menanam konsisten dua sampai tiga kali setahun dan dengan ketersediaan air yang memadai, bisa dipastikan swasembada beras akan terwujud, bahkan akan memberikan kontribusi untuk swasembada beras nasional," kata Awang.

Sebelumnya, Kaltim masih kekurangan produksi padi sekitar 80.000 ton per tahun. Tapi dengan tingkat produksi rata-rata 6,5 ton per hektare, diyakini pada 2018, swasembada beras di Kaltim bisa terwujud.

Peningkatan hasil produksi ini dibuktikan para petani di Desa Gunung Intan, Kecamatan Babulu. "Ini sangat menggembirakan. Apalagi, jika sistem pengairan para petani semakin baik. Kami akan perhatikan masalah pengairannya agar produksi padi Kaltim terus meningkat," kata Awang.

Ke depan pertanian Kaltim diyakini semakin maju dengan dukungan Kementan dan Pemprov Kaltim, baik dalam bentuk bantuan alsintan ataupun perbaikan infrastruktur pengairan.

"Makanya kami mendorong petani untuk membiasakan diri memanfaatkan alsintan berupa mesin panen, serta traktor tangan untuk mendukung kemajuan pertanian," pungkas Awang.