Penyaluran Kredit Pangan BNI Capai Rp2,3 Triliun

:


Oleh lsma, Sabtu, 25 Maret 2017 | 23:24 WIB - Redaktur: Elvira - 303


Jakarta, InfoPublik - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI hingga saat ini telah menyalurkan kredit kepada lebih dari 10.000 debitur pelaku usaha mikro dan kecil yang bergerak di bidang pangan dengan nilai kredit lebih dari Rp 2,3 triliun.

"Sektor pangan yang dimaksud dikelompokkan ke dalam sektor pertanian, perkebunan, maupun Peternakan," kata Corporate Secretary BNI Kiryanto dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat (24/3).

Kiryanto mengungkapkan, dukungan pembiayaan BNI ke tiga sektor tersebut tersebar ke berbagai komoditas, yaitu antara lain unggas, tebu, sapi, padi, ternak perah, dan sawit. Termasuk untuk usaha jasa - jasa pertanian, perkebunan, dan peternakan.

"Porsi pembiayaan terbesar memang disalurkan untuk usaha peternakan sawit, unggas, dan tebu. Adapun penyalurannya sebagian besar dilakukan melalui Kredit Usaha Rakyat," ujarnya.

Dalam acara Peluncuran Aksi Pangan yang dicanangkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Lembah Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, Jumat (24/3), BNI menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) secara simbolis kepada dua debitur yang bergerak di bidang usaha peternakan kambing dan perdagangan pupuk, masing-masing Rp75 juta dan Rp250 juta.

Dukungan BNI terhadap bidang-bidang usaha ini juga diberikan dalam bentuk penguatan literasi keuangan melalui pembukaan agen-agen Lakupandai yang di BNI bernama Agen46. Terdapat dua Agen46 yang diajak ke acara tersebut, antara lain Badan Usaha Milik Nagari Sungai Kamuyang.

BNI juga aktif mendukung program penyaluran bantuan-bantuan sosial bagi petani dan bantuan pertanian dari pemerintah melalui Kartu Tani.

"Hingga 21 Maret 2017, BNI telah mengaktivasi lebih dari 9.400 Kartu Tani dan menyalurkan Pembiayaan melalui Kartu Tani kepada sebanyak 751 petani dengan nilai lebih dari Rp 130 miliar. Para petani yang telah mendapatkan Kartu Tani menanam komoditas tebu, padi, bawang merah, dan bawang putih," pungkas Kiryanto.