Kemendag dan Disperindag Provinsi Rakor Persiapan Ramadhan dan Lebaran 2017

:


Oleh Yudi Rahmat, Rabu, 22 Maret 2017 | 23:04 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 773


Jakarta, InfoPublik -  Kementerian Perdagangan dengan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi seluru Indonesia melakukan Rapat Koordinasi(Rakor) persiapan penyediaan bahan pokok menghadapi Ramadhan dan Lebaran 2017.

Rakor yang dihadiri peiabat eselon I dan II di lingkungan Kemendag dan Kepala Dinas Perindag Provinsi seluruh Indonesia, dibuka secara  Menteri Perdagangan  Enggartiasto Lukita, di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (22/3).

Menurut Enggar, Rakor ini untuk membahas langkah-laangkah persiapan  dan mengantisipasi terjadi lonjakan harga kebutuhan bahan pokok. Seperti diketahui dari waktu ke waktu selalu dihadapkan pada akhir tahun.

Bulan puasa dan lebaran selalu terjadi lonjakan harga bahan pokok dan ini memberikan kontribusi kepada inflasi. Namun demikian  jauh-jauh hari tetap melakukan berbagai langkah persiapan.

"Beberapa hal yang harus kita persiapan dan lakukan, yaitu dengan memonitor terus harga bahan pokok.Bagaimana suplay dan dimannya kemudian ketersediaan stok serta pendistribusian yang ada. Sehingga lonjatkan harga diluar bisa mencegah aspek sepekulasi dan penimbunan," katanya.

Mendag berharap Dinas Perindag Provinsi untuk melakukan koordinasi yang serupa dengan kabupaten dan kota dimasing-masing provinsi, dan  itu harus terkoordinasi betul dan informasinya masuk diseluruh provinsi yang dionlinekan ke pusat sehingga pemerintah dapat mengetahui secara persis apa yang telah lakukan jauh-jauh hari, sebelum gejolak muncul secara berkelanjutan.

Enggar memberikan ilustrasi bahwa kenaikan harga daging sapi yang lalu itu diakibatkan karena keterlambatan pemerintah memberikan izin yang kemudian mereka naikan yang kemudian tidak mau turun. Pada saat itu pihaknya tidak bisa memaksa menurunkan karena pengusaha sudah berada di cover zone atau berada pada laba yang tinggi.

Namun demikian lanjut Mendag, tahun ini pihaknya akan melakukan langkah-langkah untuk memaksa turun dengan sistem perdagangan dan berbagai peraturan.

Ia mengatakan untuk menghindari terjadi kekurangan stok bahan pokok dan pendistribusian serta aksi spekulasi. Kemendag akan melibatkan instansi terkait dan pelaku usaha. "Hal ini untuk meredam dan lonjakan harga bahan pokok masyarakat," katanya.

Selain itu, Kemendag akan mengeluarkaan Peraturan Menteri Perdagangan agar seluruh distrbutor itu mendaftarkan ke Kementerian Perdagangan tanpa dipungut biaya. Pada pendaftaran tersebut distributor wajib menyampaikan stok barangnya. "Jika distributor tidak terdaftar maka mereka tidak diizinkan untuk berdagang. Begitu juga, jika mereka melakukan penimbunan maka kita akan lakukan pemeriksaan dan kita coret dari daftar distribusi serta tidak diizinkan untuk berdagang sebagai distributor. Untuk itu kita mohon kerjasama dengan Pusat dan Provinsi serta kab/kota sebab kecenderungan ini cukup besar," tegas Mendag.

Mendag menambahkan, langkah pengawasan terhadap barang bahan pokok menjadi perhatian utama pemerintah yaitu peningkatan pengawasan atas barang yang beredar, Menurutnya setiap menjelang ramadhan daa lebaran selalu dihadapkan pada banyaknya barang-barang kadaluarsa, dan tidak aman untuk konsumsi, terutama dari luar. "Ini sangat menyakitkan betul bagi masyarakat,  karena kita dijadikan sampah. Sekarang ini, pengawasan tidak hanya pada publikasi saja tapi pemerintah akan tindak tegas jika mereka menjual barang kadaluarsa,"katanya.

Pihaknya akan melakukan pengawas jauh-jauh hari  oleh karena itu, Ia berharap Disperindag Provinsi menkomunikasikan  dengan labupaten dan kota  untuk memberikan dan mengumumkan dengan jelas menyampaikan dan memberikan warning, agar jangan pernah menjual barang-barang kadaluarsa yang tidak aman untuk diskomunsi. "Dan ini juga  tugas toko untuk memeriksa juga,  Sebab kalau ditemukan dengan jumlah yang sigifikan, maka kami mohon disperindag cabut izin usahanya,"tandasnya.