Ketua MPR : Pelaku Usaha Wajib Miliki Modal Pendidikan dan Keterampilam

:


Oleh Wandi, Jumat, 3 Februari 2017 | 19:28 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 206


Jakarta, Info Publik - Ketua MPR Zulkifli Hasan mengingatkan, saat ini Indonesia jauh tertinggal dibanding bangsa-bangsa lain, terutama di bidang pendidikan dan kewirausahaan. Karena itu, semua pihak harus berusaha mengejar ketertinggalan dengan membangun pendidikan yang lebih baik dan memberikan keterampilan kepada masyarakat. 

Dengan keterampilan, lanjut Zulkifli, orang bisa berkarya lebih baik. Keterampilan menanam pohon buah-buahan atau keterampilan memelihara binatang, akan membuat petani tidak bergantung pada menanam padi. 

Mereka bisa menanam buah naga, pepaya hingga kelengkeng, sehingga mendapat penghasilan yang lebih baik. Dengan keterampilan, petani juga bisa memasarkan produk pertaniannya dan tidak bergantung pada tengkulak. 

Pernyataan itu disampaikan Zulkifli di hadapan delegasi pimpinan Rumah Zakat (RZ) yang dipimpin Corporate Secretary RZ Dang Hepy, di ruang Ketua MPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (3/2). Kedatangan mereka menemui Ketua MPR yakni untuk menyampaikan undangan kepada Zulkifli agar menjadi pembicara kunci pada diskusi tentang zakat yang akan dilaksanakan Maret mendatang. 

Kebutuhan terhadap keterampilan, ini menurut Zulkifli sudah sangat mendesak. Apalagi, saat ini banyak orang yang menganggur. Mereka menganggur, karena tidak memiliki keterampilan. Kalau saja para pengangguran itu memiliki keterampilan, tentu mereka bisa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri. 

"Banyak petani menganggur karena masuknya alat-alat pertanian modern. Banyak buruh menganggur karena di PHK oleh perusahaannya. Mereka itu membutuhkan keterampilan untuk bisa berkarya", kata Zulkifli menambahkan. 

Kalau saja menurut Zulkifli, sejak dini anak-anak sekolah diajari kewirausahaan, satu saat anak-anak itu pasti bisa menciptakan lapangan kerja. Mereka tidak tergantung hanya mau jadi pegawai atau guru. Tetapi mereka juga akan berfikir menjadi pengusaha dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitarnya. 

Sementara itu, delegasi RZ, menyampaikan kepada Zulkifli upaya yang mereka lakukan untuk berkontribusi memajukan masyarakat. Upaya itu antara lain melalui jalur pendidikan dan pembangunan desa. Saat ini RZ sendiri sudah memiliki 18 sekolah, mulai dari SD sampai SMK, dengan jumlah murid mencapai 12 ribu orang. Semua murid dibebaskan dari biaya pendidikan, termasuk sepatu, seragam dan buku-buku pelajaran.