:
Oleh Wawan Budiyanto, Kamis, 2 Februari 2017 | 16:55 WIB - Redaktur: Elvira - 388
Jakarta, InfoPublik - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto ditetapkan sebagai salah satu Advisory Board pada Center For Strategic & International Studies (CSIS) untuk program di Asia Tenggara.
Penetapan terhitung mulai tanggal 1 Januari 2017 Sebagai Advisory Board, Dwi Soetjipto dipercaya untuk memberikan masukan strategis untuk mendukung dan memperkuat riset serta program-program yang dijalankan CSIS di Asia Tenggara. Dengan latar belakang dan keahilannya, Advisory Board dapat dijadikan sebagai rujukan dan tempat berkonsultasi secara ad hoc serta berhak atas laporan kemajuan pelaksanaan program.
“Merupakan suatu kebanggaan bagi Pertamina, Direktur Utama sebagai salah satu putra terbaik bangsa telah mendapatkan kepercayaan sebagai Advisory Board dari sebuah lembaga berpengaruh dunia bersama para pemimpin bisnis dan pemimpin dunia lainnya,” kata Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro dalam keterangan tertulis Kamis (2/2).
Keanggotaan Advisory Board CSIS untuk Asia Tenggara cukup prestisius karena diisi oleh beberapa pemimpin dunia, baik pembuat kebijakan maupun masyarakat bisnis dunia, seperti William Cohen, Menteri Pertahanan Amerika Serikat periode Januari 1997-Januari 2001, Stephen Green, President, Chevron Asia Pacific Exploration and Production Company, Iain McLaughlin, President, ASEAN Business Unit, The Coca-Cola Company dan juga mantan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia periode 2009-2014 Marty Natalegawa. Sebagai Advisory Board, Direktur Utama Pertamina memiliki akses terhadap berbagai manfaat program CSIS, termasuk berinteraksi dengan pimpinan berbagai negara, di Amerika Serikat dan Asia, serta para menteri dan juga program-program penting lainnya di CSIS.
"Kami berharap ini semakin memperkuat posisi Pertamina yang memiliki visi sebagai World Class Energy Company," ujar Wianda.