Dunia Transportasi Butuh Dukungan Jasa Non Stop Perbankan

:


Oleh Dian Thenniarti, Senin, 23 Januari 2017 | 19:58 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 402


Jakarta, InfoPublik - Peningkatan produktivitas dunia transportasi di Indonesia membutuhkan dukungan perbankan nasional dalam pelayanan jasa non stop, setiap hari.

"Dunia transportasi sekarang ini terutama di laut dan udara begitu kental dengan konektivitas internasional dimana para pelaku transportasinya menginginkan pelayanan dari kita selama 24 jam sehari dan tujuh hari seminggu," ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi disela-sela penandatanganan Kesepakatan Bersama (MoU) Penyediaan dan Pemanfaatan Jasa Layanan Perbankan, antara Kementerian Perhubungan dan Bank Mandiri di Jakarta, Senin (23/1). 

Kementerian Perhubungan mempunyai tugas untuk menjamin konektivitas transportasi di Indonesia. Konektivitas tersebut tidak dapat terwujud apabila stakeholder dalam kegiatan ekonomi ini tidak bersatu. Oleh karena itu, dunia perbankan tidak dapat lepas dari sinergi tersebut karena perbankan mewujudkan pergerakan uang yang efisien dan terkontrol.

Menhub Budi Karya Sumadi mencontohkan, pelayanan di Pelabuhan Tanjung Priok, dimana dua hari pada setiap akhir minggunya praktis tidak ada proses transaksi sehingga tidak ada proses operasional. Oleh karena itu, untuk pelayanan di Pelabuhan Tanjung Priok sebagai pelabuhan hub internastional, Menhub memerintahkan Ditjen Perhubungan Laut untuk membicarakan dengan Bank Mandiri dan PT Pelindo untuk mencari cara menangkap celah-celah yang selama ini tidak bisa terlayani.

"Dengan begitu, kita mendapatkan efisiensi pelayanan dan Bank Mandiri mendapatkan margin," kata Menhub.

Selain itu, Menhub berharap kerja sama tersebut dapat meningkatkan PNBP karena transaksi tunai berisiko tinggi. "Dengan sistem pembayaran online, kita bisa tahu realisasi PNBP dan apabila ada yang kurang realisasinya, kita bisa informasikan ke teman-teman di daerah untuk terus meningkatkan pelayanannya," ujar Budi.

Kementerian Perhubungan, menurut Budi, harus mengubah paradigmanya, yaitu bukan hanya sebagai regulator tapi bottom line dari Kementerian Perhubungan adalah bagaimana Kementerian Perhubungan memberikan kemakmuran bagi masyarakat sekitar.

"Banyaknya penumpang dan banyaknya nasabah itu adalah keberhasilan dari Kementerian Perhubungan. Oleh karena itu, jajaran Kementerian Perhubungan harus mengubah cara berpikir yaitu bagaimana cara menjadikan negara ini lebih kompetitif, tambah Menhub Budi Karya Sumadi.