:
Oleh Tri Antoro, Minggu, 22 Januari 2017 | 00:21 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 363
Jakarta, InfoPublik - Bendungan Tanju dan Mila di Kabupaten Dompu, Provinsi Nusa Tenggara Barat dapat menyuplai 24, 84 juta kubik air.
Progres kedua bendungan tersebut adalah 48,993 persen yang terdiri dari Bendungan Tanju 18,58 persen dan Bendungan Mila 30,40 persen. Kontrak bendungan tersebut berakhir pada Desember 2018, namun ditargetkan rampung lebih cepat.
"Bendungan Tanju dan Mila akan lebih cepat pekerjaannya karena pembebasan tanahnya lebih cepat, khususnya bendungan Tanju kami usahakan rampung konstruksinya Desember 2017. Bendungan Mila juga akan dipercepat, diharapkan April 2018 sudah selesai," tutur Direktur Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Imam Santoso melalui siaran pers yang diterima InfoPublik, Jumat (20/1).
Imam mengatakan, setelah pekerjaan konstruksi selesai akan dilaksanakan pengisian air bendungan (impounding) yang memakan waktu 6 sampai 12 bulan tergantung dari kondisi hujan. Bendungan Tanju memiliki volume tampungan sebesar 18,27 juta m³ dan bendungan Mila memiliki volume tampungan sebesar 6,57 juta m³. Kedua bendungan tersebut berfungsi untuk menyuplai kebutuhan air irigasi seluas 3.939 hektar, suplai air baku sebesar 0,05 m³ per detik dan pembangkit listrik sebesar 0,5 MW.
Diketahui bahwa kontrak kedua bendungan tersebut ditandatangani pada Juni 2015. Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara (NT) - I Ditjen SDA Kementerian PUPR Asdin Julaidy mengatakan nilai kontrak kedua bendungan tersebut adalah Rp 357,16 miliar dengan porsi Bendungan Tanju 30 persen dan bendungan Mila 70 persen.