:
Oleh Wawan Budiyanto, Sabtu, 25 Juni 2016 | 23:09 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 1K
Jakarta, InfoPublik - Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan industri tekstil di Indonesia perlu melakukan pengembangan atau diversifikasi produk untuk kebutuhan fesyen.
Langkah ini seiring dengan berkembangnya industri fesyen dan kreasi desain oleh para desainer. Hal tersebut dikatakan Saleh disela-sela kunjungannya ke PT Sinar Para Taruna dan Sipata Moda atau Sipatatex Group di Batujajar, Kabupaten Bandung, Sabtu (25/6).
"Diversifikasi itu menjadi langkah strategis mengingat saat ini perkembangan permintaan pasar terhadap bahan baku untuk kepentingan fesyen yang relatif spesifik semakin tinggi dan sayangnya sebagian besar dipenuhi dari impor," kata Menperin dalam keterangan tertulisnya kepada infoPublik.
Menteri Saleh juga mengapresiasi dua perusahaan tersebut karena konsisten memproduksi barang sejenis untuk kepentingan pasar dalam negeri dan ekspor yang selama ini pasarnya telah terbentuk.
"Sipatatex juga berkontribusi dalam menyerap produk dalam negeri karena menggunakan bahan baku produksi PT Indorama Synthetics Tbk dan PT Indonesia Toray Synthetics," ujarnya.
Kemenperin mencatat perkembangan industri TPT selama dua tahun terakhir cenderung stagnan baik di pasar domestik maupun internasional sebagai akibat melambatnya perekonomian dunia.
Karenanya, pemerintah mengeluarkan berbagai paket kebijakan guna mendorong pertumbuhan ekonomi dengan melakukan deregulasi, memangkas berbagai peraturan, perizinan, dan birokrasi yang masih dirasa menghambat di berbagai kementerian dan lembaga.
Selain itu, menyusun sistem pengupahan untuk menjamin kepastian bagi tenaga kerja dan pelaku usaha, penurunan harga gas, diskon dan penundaan pembayaran rekening listrik bagi industri, dan beberapa kebijakan lainnya.
Menurut Direktur Utama Sinar Para Taruna Slamet Wijono, perusahaannya telah menembus pasar dunia dengan mengekspor ke 28 negara seperti ke Asia, Eropa dan Timur Tengah termasuk Dubai, selain memasok ke dalam negeri.
"Kapasitas produksi kami 30 juta yard per tahun dengan lebih dari 140 unit mesin. Nilai omzet mencapai Rp 250 miliar per tahun dan jumlah karyawan 1500 orang," jelasnya seraya menyampaikan terima kasih atas program restrukturisasi mesin tekstil Kemenperin.
Sipatatex juga menyuplai untuk brand Wacoal, H&M, Walmart, Aeon, Uniqlo, Vanity Fair, dan Victoria's Secret. Mereka juga memasok kain boneka Barbie yang diproduksi PT Mattel Indonesia di Cikarang. Selain itu, memproduksi kain untuk otomotif seperti untuk Toyota dan Honda.