OJK: Menjaga Pertumbuhan Keuangan Syariah Dengan Sinergi

:


Oleh Amrln, Kamis, 23 Juni 2016 | 04:10 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 474


Jakarta, InfoPublik - Direktur Penelitian, Pengembangan, Pengaturan dan Perizinan Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Deden Firman Hendarsyah mengatakan salah satu upaya yang perlu dilakukan untuk menjaga pertumbuhan keuangan syariah adalah dengan bersinergi.

Dalam Bincang-bincang Ramadhan Jurnalis Ekonomi Syariah bertema “Sinergi Melecut Industri Keuangan Syariah” di Aula Gedung Dewan Pers, Jakarta, Selasa (21/6), Deden menuturkan bahwa dalam Roadmap Perbankan Syariah setidaknya terdapat empat hal utama yang menjadi perhatian OJK untuk pengembangan industri perbankan syariah.

Pertama, penguatan sinergi antara pemerintah dan stakeholder lainnya termasuk otoritas. Kedua, harmonisasi dan penguatan pengaturan dan pengawasan perbankan syariah, termasuk didalamnya menciptakan ketentuan yang bisa memicu sinergi antar sektor.

“Kami terus membangun komunikasi untuk mengembangkan kebijakan yang dapat mendukung pengembangan industri keuangan syariah,” kata Deden.

Ketiga, peningkatan daya saing industri bank syariah. Dalam hal ini penciptaan produk baru, perbaikan layanan keuangan, perbaikan sumber daya manusia, dan infrastruktur lainnya seperti teknologi informasi.

Keempat, perluasan customer base yang antara lain dengan melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.

Ia memaparkan, belakangan ini pertumbuhan keuangan syariah secara umum agak melambat. Hal tersebut tak terlepas pula dari dampak melambatnya pertumbuhan ekonomi secara nasional dan sektor riil.

“Namun, perlambatan yang terjadi tentu tidak membuat pesimis, malah rasanya masih optimis pertumbuhan keuangan syariah akan lebih cepat,” ujarnya.

Menurutnya, rasa optimisme itu mengacu pada laporan Ernst&Young berjudul World Islamic Banking Competitiveness Report dan Indonesia Country Report yang disusun Islamic Research and Training Institute Islamic Development Bank.

“Sampai saat ini dunia memandang Indonesia masih sebagai mesin pertumbuhan perbankan syariah. Outlooknya positif dan pertumbuhan keuangan syariah Indonesia masih cukup besar, karena itu kami sebagai otoritas memanfaatkan optimisme dan kepercayaan yang diberikan lembaga internasional,” pungkasnya.