Airnav Siap Hadapi Lonjakan Frekuensi Penerbangan

:


Oleh Dian Thenniarti, Kamis, 23 Juni 2016 | 10:53 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 308


Jakarta, InfoPublik - Perusahaan Umum (Perum) Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) menyatakan telah menyiapkan diri, baik dari segi peralatan, SDM, hingga sejumlah prosedur penanganan keberangkatan dan kedatangan pesawat untuk mendukung suksesnya pelaksanaan Angkutan Lebaran 2016 yang diprediksikan akan mencapai 70.306 pergerakan pesawat selama H-7 sampai H+7.

Direktur Utama Airnav Indonesia, Bambang Tjahjono mengungkapkan, sebanyak 70.306 pergerakan tersebut tersebar di 35 bandar udara. "Terdapat peningkatan sebesar 5 persen dari jumlah pergerakan tahun lalu yang sebesar 66.958 pergerakan, dengan jumlah penumpang angkutan udara diprediksi sebanyak 4.648.047 penumpang yang terdiri dari 4.066.440 penumpang angkutan domestik dan 581.608 penumpang internasional," ungkapnya.

Oleh karena itu, guna memastikan kelancaran penerbangan, Airnav Indonesia mengimplementasikan Arrival Manajemen (AMAN) Procedural.

"Dengan AMAN, waktu penerbangan pesawat akan diatur sedemikian rupa dari keberangkatan hingga tiba. Sehingga diharapkan tidak ada pesawat yang holding kecuali karena alasan cuaca atau darurat," ujar Bambang.

Setiap pesawat yang akan masuk ke Soekarno Hatta sudah diarahkan dan berurutan di dua titik, yaiu point NOKTA untuk pesawat dari Barat dan Utara, serta point GAPRI untuk pesawat dari Timur dan Selatan. Jika terjadi kepadatan untuk masuk ke Soekarno Hatta, maka akan diterapkan Pre Deparure Clearance.

Selain itu, sebagai bagian dari aplikasi ATFM (Air Traffic Flow Management), Airnav akan melakukan pengaturan slot time berbasis web.

"Kami akan memverifikasi semua penerbangan yang telah mempunyai izin penerbangan dan memberikan guidance kepada maskapai untuk mendapatkan slot time di bandara keberangkatan dan kedatangan. Dengan begitu diharapkan Traffic Flow menjadi lebih teratur dan terkendali. Untuk Bandara Soekarno Hatta, jika permintaan melebihi kapasitas, maka jumlah pergerakan per jam akan dinaikkan dari 72 pergerakkan menjadi 76 pergerakkan.

Selain itu, Bambang mengungkapkan, terdapat 10 rute udara utama yang akan mengalami lonjakan pada masa angkutan Lebaran 2016/1437H, baik di rute domestik maupun di rute internasional.

Adapun 10 rute terpadat untuk angkutan dalam negeri antara lain Cengkareng - Surabaya (CGK-SUB) dengan kapasitas 21.891 pesawat per hari, Cengkareng - Denpasar (CGK-DPS) dengan kapasitas 16.911 pesawat per hari, Cengkareng - Ujung Pandang (CGK-UPG) dengan kapasitas 13.419 pesawat per hari, Kualanamu - Cengkareng (KNO-CGK) dengan kapasitas 12.051 pesawat per hari, Balikpapan - Cengkareng (BPN-CGK) dengan kapasitas 10.328 pesawat per hari.

Kemudian Cengkareng - Yogyakarta (CGK-JOG) dengan kapasitas 9.500 pesawat per hari, Cengkareng - Palembang (CGK-PLM) dengan kapasitas 8.538 pesawat per hari, Cengkareng - Padang (CGK-PDG) dengan kapasitas 8.458 pesawat per hari, Cengkareng - Pontianak (CGK-PNK) dengan kapasitas 8.124 pesawat per hari, dan Semarang - Cengkareng (SRG-CGK) dengan kapasitas 7.818 pesawat per hari.

Airnav berharap, maskapai untuk mematuhi seluruh waktu penerbangan yang telah diajukan. Sebab, jika satu pesawat delay berkepanjangan akan mempengaruhi penerbangan selanjutnya. "Untuk itu kami akan tegas menerapkan PM 280 tahun 2015 bahwa setiap penerbangan di bawah 2 jam yang delay lebih dari 15 menit akan mengulang antrian dari bawah," tegas Bambang.