:
Oleh Baheramsyah, Jumat, 27 Mei 2016 | 03:54 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 443
Jakarta, InfoPublik - Menjelang puasa dan Lebaran, harga barang dan beberapa komoditas pangan bergerak naik, termasuk bawang merah. Harga bawang merah sempat menembus Rp45.000 per kg. Harga jual bawang merah ini adalah Rp 21.000 sampai 23.000 per kg.
Harga tersebut dirasakan terlalu tinggi bagi masyarakat. Untuk itu pemerintah meminta Bulog melakukan intervensi pasar agar harga kembali stabil di kisaran Rp 25.000 per kg.
Seperti dikutip dari keterangan tertulis Bulog, Kamis (26/5), perusahaan pelat merah itu telah melakukan operasi pasar bawang merah di beberapa wilayah DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, dan lain-lain dalam sepekan terakhir.
Sudah lebih 1.000 ton bawang merah digelontorkan ke pasar melalui penjualan eceran maupun grosir. Bulog juga bekerja sama dengan Paskomnas (pengelola pasar induk tanah tinggi Jakarta) dan asosiasi bawang merah untuk menambah pasokan ke pasar dengan mekanisme perdagangan yang ada.
Supaya efektif, Operasi Pasar (OP) bawang Bulog kali ini memperhatikan selera pasar. Misalnya untuk DKI, Jawa Tengah, dan Sumatera, OP mempergunakan jenis bima curut dari Brebes.
Sementara untuk Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, dan Kalimantan warganya suka dengan jenis bawang merah Bima dari NTB.
Dengan OP yang dilaksanakan dalam lima hari terakhir ini harga bawang merah kelas medium di pasar induk telah turun dari sebelumnya Rp 27.000 menjadi Rp 24.000 bahkan Rp 23.000.
Untuk selanjutnya agar harga bawang tetap stabil pada tingkat harga yang wajar, Bulog terus menggelontorkan 20 ton hingga 30 ton per hari dengan harga Rp 21.000-23.000 per kg ke pasar.
Dengan turunnya harga grosir, diharapkan harga di konsumen juga akan tertarik turun. Namun demikian, penurunan harga harus terkendali agar tidak drastis sehingga merugikan pelaku pasar dan petani.