- Oleh Jhon Rico
- Selasa, 25 Maret 2025 | 18:04 WIB
: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama Panglima TNI Jenderal Agus Subianto, Menko PMK Pratikno, Menkes Budi Gunadi Sadikin, dan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi meninjau langsung Rest Area KM 57 Tol Cikampek Utama, Jawa Barat, Rabu (26/3/2025)/ dok. Humas Polri.
Jakarta, InfoPublik - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau langsung Rest Area KM 57 Tol Cikampek Utama, Jawa Barat, dalam rangka memastikan kesiapan arus mudik Lebaran 2025.
Kapolri mengapresiasi kelengkapan sarana dan prasarana seperti tempat ibadah, ruang laktasi, stasiun pengisian mobil listrik hingga layanan bengkel.
Ia pun berharap agar rest area lainnya dapat menyediakan sarana dan prasarana serupa sehingga bisa memberikan kemudahan bagi masyarakat saat dalam perjalanan mudik.
“Ini tentunya perlu kita apresiasi karena lengkap. Mulai dari tempat untuk berbuka puasa, kemudian tempat istirahat, kemudian juga ada berbagai macam fasilitas lain,” kata dia dalam keterangan resminya, Rabu (26/3/2025).
Berdasarkan data yang dimiliki Jasa Marga, jelas Sigit, terhitung sejak H-10 hingga H-6 lebaran telah terjadi peningkatan jumlah kendaraan yang mudik sebanyak tujuh persen.
Peningkatan jumlah kendaraan ini sejalan dengan adanya pemberian fasilitas dari pemerintah mulai dari diskon tarif tol hingga kebijakan Work From Anywhere (WFA).
Sigit pun mendorong agar masyarakat yang akan mudik untuk dapat memanfaatkan kebijakan yang telah disediakan pemerintah tersebut. Hal ini diharapkan dapat mengurangi puncak arus mudik yang diperkirakan terjadi pada H-3 lebaran atau 28 Maret.2025.
“Tentunya saran kita manfaatkan insentif dari pemerintah ini dengan sebaik-baiknya, khususnya bagi yang punya rencana untuk melaksanakan mudik karena bisa dilaksanakan WFA,” ujar dia.
Sigit memastikan pihaknya memiliki sejumlah skenario dan rekayasa lalu lintas yang akan diterapkan apabila terdapat lonjakan jumlah kendaraan mulai dari penerapan ganjil-genap, contraflow hingga oneway.
“Hari ini kita mulai akan memperlakukan rekayasa apakah itu contraflow yang dilaksanakan di kilometer 47 sampai dengan 70. Kemudian selanjutnya apabila memang dibutuhkan kita juga persiapkan one way,” tegasnya.
Meski demikian, Sigit menegaskan pelaksanaan bahwa oneway baru akan dilakukan jajaran Korps Lalu Lintas apabila jumlah kendaraan yang melintas diatas 8.000 per jam. Apabila masih dibawah angka itu, rekayasa yang dilakukan hanya contraflow semata.
“Tentunya akan diinformasikan kepada masyarakat sebelumnya melalui jalur-jalur media yang kita miliki, media sosial, media mainstream, media TV, sehingga masyarakat terinformasi dari awal terkait dengan potensi-potensi rekayasa yang akan terjadi,” tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Panglima TNI Jenderal Agus Subianto mengaku telah mempersiapkan total 66.714 personel untuk membantu pengamanan mudik yang dilakukan oleh Korps Bhayangkara.
“TNI menyiapkan personil sebanyak 66.714 personil yang akan diperbantukan kepada Polri dan sebagian akan stand by di satuannya untuk menghadapi apabila terjadi bencana alam untuk perbantuan kepada masyarakat,” ujarnya.
Peninjauan ini dilakukan bersama Menko PMK Pratikno, Menkes Budi Gunadi Sadikin, dan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.