- Oleh Wandi
- Senin, 24 Maret 2025 | 05:54 WIB
: Puncak arus mudik Lebaran 2025 diperkirakan terjadi pada 27-28 Maret, dengan lonjakan pemudik mulai terlihat sejak H-7 Lebaran. Untuk mengantisipasi kepadatan, Terminal Kampung Rambutan telah berkoordinasi dengan operator bus guna mengatur keberangkatan armada agar tidak terjadi penumpukan di terminal dan sekitarnya../Foto Wandi/InfoPublik
Jakarta, InfoPublik - Puncak arus mudik Lebaran 2025 diperkirakan terjadi pada 27-28 Maret, dengan lonjakan pemudik mulai terlihat sejak H-7 Lebaran. Untuk mengantisipasi kepadatan, Terminal Kampung Rambutan telah berkoordinasi dengan operator bus guna mengatur keberangkatan armada agar tidak terjadi penumpukan di terminal dan sekitarnya.
Pengendali Terminal Kampung Rambutan, Mulyono ketika ditemui InfoPublik, Minggu (22/3/2025) menyatakan bahwa pemudik yang berangkat dari terminal ini mulai mengalami peningkatan sejak H-9, terutama untuk tujuan Sumatra.
"Diperkirakan puncak arus mudik terjadi pada 27-28 Maret. Kami akan mengatur lalu lintas secara situasional dan memastikan tidak ada penumpang yang telantar di terminal," ujar Mulyono.
Menurutnya, banyak pemudik yang memilih berangkat lebih awal untuk menghindari kenaikan harga tiket serta menikmati waktu lebih lama di kampung halaman.
"Beberapa pemudik mungkin sengaja mudik lebih awal karena khawatir harga tiket melonjak menjelang Lebaran," tambahnya.
Guna mendukung kelancaran arus mudik, Terminal Kampung Rambutan telah mendirikan sejumlah posko layanan, antara lain:
Posko kesehatan: Menyediakan layanan pemeriksaan kesehatan gratis bagi pemudik dan sopir bus. Tes meliputi pengukuran tekanan darah, gula darah, kolesterol hingga tes urine untuk mendeteksi narkoba bagi pengemudi.
Posko keamanan terpadu: Melibatkan personel kepolisian, TNI, Dinas Perhubungan, dan Satpol PP untuk menjaga keamanan selama arus mudik dan balik.
Posko pengaduan pungli: Bekerja sama dengan Satgas Saber Pungli DKI Jakarta untuk mengawasi praktik pungutan liar di lingkungan terminal.
Tenda penumpang: Disediakan untuk memberikan kenyamanan bagi pemudik yang menunggu keberangkatan bus.
"Kami telah menyiapkan berbagai fasilitas untuk mendukung kelancaran mudik. Semua pemudik yang membutuhkan bantuan bisa langsung datang ke posko yang tersedia," kata Mulyono.
Selain menyiapkan fasilitas bagi pemudik, pihak terminal juga mewajibkan semua sopir bus untuk menjalani tes kesehatan dan narkoba sebelum diberangkatkan.
"Kami ingin memastikan bahwa semua sopir dalam kondisi sehat dan benar-benar layak mengemudikan kendaraan. Ini untuk menjamin keselamatan penumpang," tegas Mulyono.
Pemeriksaan kesehatan sopir bus mencakup: tes urine untuk mendeteksi narkoba, pengukuran tekanan darah, gula darah, dan kolesterol, dan pemeriksaan kondisi fisik secara menyeluruh
Menurutnya, pemeriksaan ini tidak hanya dilakukan saat musim mudik, tetapi secara rutin setiap bulan guna memastikan standar keselamatan yang tinggi.
Mulyono juga mengingatkan pemudik untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama perjalanan, serta memperhatikan beberapa hal penting sebelum berangkat:
Pastikan keamanan rumah sebelum mudik, seperti menonaktifkan alat elektronik dan mengunci pintu serta jendela. Selalu bertanya kepada petugas resmi di terminal jika mengalami kesulitan, terutama dalam pemesanan tiket.
Mematuhi aturan perjalanan dan tidak membawa barang berlebihan yang dapat mengganggu kenyamanan sesama penumpang. Tidak menggunakan jasa calo tiket untuk menghindari penipuan atau harga tiket yang tidak wajar.
"Jangan ragu untuk bertanya atau melapor kepada petugas kami jika ada kendala. Ikuti arahan petugas agar perjalanan mudik berlangsung aman dan nyaman," tutup Mulyono.
Dengan berbagai persiapan ini, diharapkan arus mudik 2025 di Terminal Kampung Rambutan berjalan lancar, aman, dan nyaman bagi seluruh masyarakat.