- Oleh MC PROV RIAU
- Kamis, 27 Maret 2025 | 14:21 WIB
: Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto (kemeja dan rompi hijau) saat melakukan rapat koordinasi dan tinjauan mudik di Pelabuhan Merak, Banten, Rabu (26/3/2025)/ dok. BNPB.
Jakarta, InfoPublik - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, menyatakan bahwa wilayah Provinsi Banten merujuk prediksi cuaca selama libur lebaran ini relatif aman. Namun untuk wilayah Provinsi Lampung ada potensi curah hujan meningkat pada akhir bulan Maret.
“Banten pada 25 Maret sampai 1 April relatif aman. Lampung di 28 Maret ada peningkatan, jika diperlukan akan mengadakan operasi modifikasi cuaca khusus di Lampung,” ujar Suharyanto dalam keteranganya, Kamis (27/3/2025).
Kepala BNPB pun mengingatkan kembali bahwa pernah terjadi sejumlah bencana di Banten dan Lampung, sehingga pemerintah daerah diharapkan tetap meningkatkan kesiapsiagaan selama periode lebaran ini.
“Untuk bencana di Provinsi Banten dan Lampung kami mencatat, untuk Banten meskipun tidak bisa diprediksi, namun harus diwaspadai bencana gempa, tahun 2022 gempa di Pandeglang. Kemudian Gunung Anak Krakatau dua tahun ini kondusif, tapi kami ingatkan 2022 dan 2023 sempat aktif,” kata dia.
“Tentunya untuk pemerintah daerah tetap harus waspada dan tingkatkan kesiapsiagaan,” tambahnya.
Dalam rangka libur Lebaran 2025, terang dia, personel BNPB dan BPBD pun telah menerjunkan tim untuk bersiaga membantu jika ada keadaan darurat di sejumlah titik yang dilalui para pemudik.
“Ada pos gabungan BNPB, BPBD, TNI dan Polri. Lengkap ada logistik, tempat istirahat dan dilengkapi peralatan penanggulangan bencana. Apabila terjadi bencana bisa mengambil langkah-langkah yang diperlukan dengan cepat,” tutur Suharyanto.
Keterlibatan TNI dan Polri di kondisi bencana merupakan salah satu upaya mempercepat penanganan di lokasi bencana. Selain kekuatan dari BNPB dan BPBD, keberadaan personel TNI dan Polri di daerah dapat menambah kemampuan pemerintah dalam melaksanakan penyelamatan masyarakat, karena keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi.
“Kita punya MoU dengan Panglima dan Kapolri, ketika ada bencana tentu saja kekuatan di lapangan di samping BNPB dan BPBD ada unsur TNI Polri bisa bergerak secara cepat,” pungkasnya.
Letjen TNI Suharyanto, bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan sejumlah pimpinan Kementerian/Lembaga meninjau persiapan arus mudik lebaran tahun 2025 di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten pada Rabu (26/3/2025).
Tiba di Pelabuhan Merak, Menko PMK langsung memimpin rapat koordinasi dengan sejumlah perwakilan pemerintah daerah Banten dan Lampung.
Usai rapat, rombongan melanjutkan kegiatan dengan menyapa para penumpang yang akan melakukan penyeberangan ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung dan memeriksa sejumlah fasilitas yang ada di Pelabuhan Merak.
Meninjau Situasi Tol Cikampek
Sebelum tinjauan ke Pelabuhan Merak, rombongan menteri dan para pimpinan kementerian dan lembaga ini singgah ke pos mudik lebaran di rest area Tol Cikampek KM57A, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Di tempat ini, rombongan berkeliling ke area fasilitas publik seperti pos kesehatan yang didirikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang, ruang laktasi, hingga area food court. Rombongan juga berdialog dengan para pemudik yang sedang beristirahat dan menikmati fasilitas kursi pijat.
Guna memastikan penanganan mudik berjalan lancar, rombongan turut menggelar rapat koordinasi di Pos Terpadu Mudik Lebaran KM 57. Rapat dipimpin oleh Menko PMK dan Kapolri.
Dalam rakor, Menko PMK dan Kapolri mengapresiasi tata kelola rest area KM 57 yang dinilai sudah lengkap dengan berbagai fasilitas seperti SPBU, SPKLU untuk mobil listrik, bengkel, hingga tempat ibadah.
Selain fasilitas tersebut, pengelola juga bekerja sama dengan Dinas Pemadam Kebakaran untuk menyiagakan satu unit mobil pemadam guna mengantisipasi risiko bencana kebakaran.
Sementara itu, Plt. Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, menyampaikan bahwa pada periode mudik Lebaran 2025 merupakan masa transisi dari musim hujan ke musim kemarau (pancaroba). Hal ini ditandai dengan cuaca ekstrem seperti hujan lebat berdurasi singkat, petir, angin kencang, serta kemungkinan terjadinya angin puting beliung dan hujan es di beberapa wilayah.
Salah satu daerah yang berpotensi terpapar hujan dengan intensitas sedang hingga lebat adalah Provinsi Jawa Barat.
Merespon peringatan dini tersebut, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi yang hadir dalam peninjauan ini menyatakan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat siap melaksanakan operasi modifikasi cuaca bekerja sama dengan BNPB jika terdapat prediksi akan turun hujan dengan intensitas tinggi di Jawa Barat pada masa puncak arus mudik.
BNPB mengimbau masyarakat yang hendak melakukan perjalan mudik lebaran untuk selalu waspada akan potensi risiko bencana.
Hal-hal yang dapat dilakukan sebagai langkah kesiapsiagaan antara lain memastikan kondisi badan pemudik dalam keadaan sehat, kendaraan layak jalan, memastikan rute perjalanan aman bencana, cek cuaca harian, dan menyimpan nomor telepon penting jika terjadi keadaan darurat.