- Oleh Mukhammad Maulana Fajri
- Sabtu, 21 Desember 2024 | 21:37 WIB
: BUMN Energi Tanzania Gandeng Pertamina pada Indonesia Afrika Forum di Bali 2024/ foto: Pertamina
Oleh Mukhammad Maulana Fajri, Rabu, 4 September 2024 | 11:46 WIB - Redaktur: Untung S - 177
Jakarta, InfoPublik — Pertamina bekerja sama dengan Tanzania Petroleum Development Corporation (TPDC) untuk membuka peluang baru dalam pengembangan sektor minyak dan gas bumi (Migas) di Tanzania. Kerja sama itu, diharapkan memperkuat ketahanan energi di kedua negara dan memperluas jaringan energi yang lebih terhubung dan tangguh.
Berdasarkan siaran pers yang diterima InfoPublik pada Rabu (4/9/2024), konsumsi energi yang tinggi di Afrika mendorong negara-negara seperti Tanzania untuk menjajaki kerja sama sektor migas dengan Indonesia. Kerja sama ini dituangkan dalam Memorandum of Understanding (MoU) yang pertama kali ditandatangani pada 22 Agustus 2023 oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dan Managing Director TPDC.
Pertamina, melalui PT Pertamina International EP (PIEP) dan TPDC, telah melaksanakan capability building batch 1 serta evaluasi blok hulu yang disepakati. Kolaborasi ini akan diperluas untuk mencakup upstream dan downstream, serta kegiatan capability building batch 2 yang tengah direncanakan.
Pada 30 Agustus 2024, Pertamina dan TPDC memperpanjang jangka waktu MoU selama satu tahun ke depan, dengan amandemen yang ditandatangani di sela-sela pertemuan Indonesia-Africa Forum (IAF) ke-2 di Bali. Penandatanganan tersebut dihadiri oleh berbagai tokoh, termasuk Board Chairman TPDC Ambassador Ombeni Sefue, Direktur Utama PT Pertamina Internasional EP Jaffee Arizon Suardin, serta pejabat penting dari Tanzania.
MoU itu mencakup program pertukaran pengetahuan, peningkatan kapasitas, dan penelitian kolaboratif, yang diharapkan dapat mengadopsi praktik energi berkelanjutan di kedua negara. Selain itu, kedua belah pihak juga menjajaki peluang kemitraan investasi untuk memperluas kerja sama di sektor non-hulu.
"Kerja sama di sektor energi ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan energi Indonesia dan Afrika serta menciptakan jaringan energi yang lebih saling terhubung," ujar Corporate Secretary Subholding Upstream Pertamina, Arya Dwi Paramita.
Pertamina dan TPDC telah menyelesaikan penilaian terhadap dua blok migas di Tanzania, yaitu West Songo-Songo dan North Mnazi Bay, serta terus menjajaki potensi bisnis lain di sektor non-hulu.
VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menyatakan bahwa Pertamina Grup telah membangun kehadirannya di Afrika sejak 2013 dan secara berkelanjutan memperkuat kerja sama strategis dengan negara-negara di kawasan tersebut.
"Peluang kerja sama dengan Tanzania ini membuktikan komitmen Pertamina untuk tumbuh bersama negara-negara Afrika, dengan potensi energi besar yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan bersama," ujar Fadjar.
Pertamina melalui Pertamina Hulu Energi (PHE) juga berkomitmen untuk menerapkan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) serta menjaga praktik bisnis yang berkelanjutan. PHE telah menjadi partisipan United Nations Global Compact (UNGC) sejak Juni 2022 dan menerapkan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) yang telah tersertifikasi ISO 37001:2016.
Pertamina juga berkomitmen mencapai target Net Zero Emission 2060 dengan mendukung berbagai program yang berdampak langsung pada Sustainable Development Goals (SDGs).