- Oleh Dian Thenniarti
- Jumat, 22 November 2024 | 07:08 WIB
: Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno (kanan) dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Zanzibar Husein Ali Mwinyi (kiri) yang berlangsung pada pelaksanaan acara High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF-MSP) 2024 dan Indonesia-Africa Forum (IAF) ke-2 di Nusa Dua, Bali, Senin (2/9/2024). Foto: Biro Komunikasi Kemenparekraf
Oleh Untung Sutomo, Selasa, 3 September 2024 | 11:08 WIB - Redaktur: Untung S - 173
Nusa Dua, InfoPublik – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, menjajaki peluang kolaborasi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dengan Aljazair dan Zanzibar dalam pertemuan bilateral yang berlangsung pada pelaksanaan acara High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF-MSP) 2024 dan Indonesia-Africa Forum (IAF) ke-2 di Nusa Dua, Bali, pada Senin (2/9/2024).
Dalam pertemuan dengan Presiden Zanzibar, Husein Ali Mwinyi, Menparekraf membahas potensi kerja sama sektor pariwisata, terutama dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM).
“Presiden Zanzibar ingin segera menandatangani MoU (Memorandum of Understanding/Nota Kesepahaman) dengan Indonesia untuk pengembangan pariwisata, khususnya SDM. Konkretnya, kita akan menerima mahasiswa mereka di Poltekpar Bali untuk saling bertukar pengalaman,” ungkap Menparekraf Sandiaga.
Ia melanjutkan, Zanzibar menyambut baik peluang kerja sama ini mengingat 30 persen ekonomi mereka ditopang pariwisata, sementara Bali sedang menuju pariwisata yang lebih berkelanjutan.
“Walaupun masih banyak pekerjaan rumah, Bali telah menjadi acuan di dunia. Kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali yang mencapai 6 juta ini masih dapat menggerakkan ekonomi,” kata Menparekraf Sandiaga.
Selain pengembangan SDM, pertemuan ini juga membahas potensi kerja sama di bidang investasi, peningkatan konektivitas, dan energi terbarukan.
Dalam pertemuan bilateral dengan Aljazair, Menparekraf bertemu dengan Menteri Ekonomi Berbasis Pengetahuan, Perusahaan Rintisan, dan Usaha Mikro Aljazair, Yacine El-Mahdi Oualid. Pertemuan ini membahas rencana pembaruan dua MoU sebelumnya, yaitu di sektor pariwisata terkait pengembangan SDM, promosi, pariwisata hijau dan berkelanjutan, MICE, serta investasi; dan di sektor ekonomi kreatif yang terdiri dari 17 subsektor dengan tiga sektor prioritas: film, kuliner, dan kriya.
“Aljazair melihat Indonesia sebagai pemimpin di sektor ekonomi kreatif dunia. Mereka ingin belajar untuk memperkuat kerja sama dalam pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” jelas Menparekraf Sandiaga.
Ia juga membuka peluang kolaborasi dalam pengembangan industri ekonomi kreatif, investasi, pertukaran antarindividu, hingga pengembangan Hak Kekayaan Intelektual (HKI).
“Hak Kekayaan Intelektual adalah elemen penting dalam memajukan ekonomi kreatif, memberikan perlindungan hukum bagi pelaku usaha, serta meningkatkan daya saing dan memperluas peluang pasar,” ujar Menparekraf Sandiaga.
Menparekraf juga membuka kesempatan kepada Aljazair untuk menjadi tuan rumah World Conference on Creative Economy (WCCE) pada edisi selanjutnya.
Turut mendampingi Menparekraf, Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan, Martini M. Paham, serta Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif, Muhammad Neil El Himam.