Forum Investasi Zanzibar-Indonesia: Potensi Kerja Sama Ekonomi Biru Ditekankan

: Indonesia mengadakan Zanzibar-Indonesia Investment Forum yang mengangkat tema “Navigating New Horizons in Blue Economy Cooperation”, Minggu (1/9/2024) di Nusa Dua, Bali. (Foto: Kemlu/Andi Barus/Elvira)


Oleh Eko Budiono, Minggu, 1 September 2024 | 21:52 WIB - Redaktur: Untung S - 25


Jakarta, InfoPublik – Wakil Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Pahala Mansyuri, membuka Zanzibar-Indonesia Investment Forum yang mengangkat tema “Navigating New Horizons in Blue Economy Cooperation” pada Minggu (1/9/2024).

Kegiatan ini diselenggarakan di sela-sela penyelenggaraan Indonesia-Africa Forum (IAF) ke-2 di Nusa Dua, Bali, dan dihadiri oleh Presiden Zanzibar, Hussein Ali Mwinyi, yang didampingi oleh Menteri Tenaga Kerja, Ekonomi, dan Investasi, Sharif Ali Shariff, serta lebih dari 100 pelaku usaha dan pemangku kepentingan dari Indonesia, Zanzibar, dan Tanzania.

Dalam sambutannya, Pahala menyatakan bahwa kedekatan historis antara Indonesia dan Afrika, yang terjalin sejak Konferensi Asia-Afrika 1955, menjadi landasan solidaritas dan kerja sama antara negara-negara berkembang.

Pahala juga memandang potensi besar yang dimiliki oleh Indonesia dan kawasan Afrika, dengan Produk Domestik Bruto (PDB) gabungan sekitar USD 4,4 triliun serta sumber daya alam yang melimpah. “Dengan potensi yang besar ini, kita harus memperkuat kerja sama di sektor-sektor strategis, terutama ekonomi biru yang sangat relevan bagi negara kepulauan seperti Indonesia dan Zanzibar,” ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, Pahala memaparkan Blue Economy Framework yang telah dikembangkan oleh Indonesia, yang bertujuan meningkatkan pengelolaan sumber daya laut secara berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Potensi kerja sama antara Indonesia dan Zanzibar berada di sektor ekonomi biru, termasuk pariwisata dan perhotelan, perikanan tangkap dan budidaya, pengembangan infrastruktur pelabuhan, pengolahan rumput laut, serta sektor minyak dan gas. “Ekonomi biru adalah sektor yang sangat potensial untuk kita kembangkan bersama. Ini adalah kesempatan emas bagi para pelaku usaha untuk memperkuat kehadiran di pasar Afrika Timur dan membangun masa depan yang lebih berkelanjutan,” kata Pahala.

Sementara itu, Presiden Zanzibar, Hussein Ali Mwinyi, menyatakan bahwa Zanzibar dan Indonesia memiliki banyak kesamaan sebagai negara kepulauan dengan komitmen kuat terhadap pengembangan sektor maritim dan kelestarian lingkungan laut. “Kami mengundang para pelaku usaha dan investor dari Indonesia untuk berpartisipasi aktif dalam mengembangkan sektor-sektor ekonomi prioritas di Zanzibar,” ujarnya.

Pada sesi diskusi, Direktur Eksekutif Zanzibar Investment Promotion Authority, Saleh Saad Mohamed, dan Direktur Fasilitas Investasi Tanzania Investment Centre, Rovokatus A. Rashel, memaparkan potensi Zanzibar dan Tanzania sebagai tujuan investasi utama di Afrika Timur. Mereka menekankan stabilitas politik, keamanan, serta kepastian hukum sebagai faktor penarik utama bagi investor asing.

Zanzibar merupakan bagian dari Tanzania yang terletak di lepas pantai Afrika Timur. Sebagai wilayah semi-otonom, Zanzibar mempertahankan persatuan politik dengan Tanzania namun memiliki parlemen dan presiden tersendiri.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Eko Budiono
  • Jumat, 20 September 2024 | 10:06 WIB
DPR Setujui RUU Keimigrasian untuk Optimalisasi Penegakan Kedaulatan
  • Oleh MC KAB BANGKALAN
  • Senin, 9 September 2024 | 15:15 WIB
Pj Bupati Sampaikan Capaian Bangkalan dalam Evaluasi Triwulan di Kemendagri
  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Sabtu, 7 September 2024 | 17:12 WIB
Pemerintah Provinsi Gorontalo Dorong Peningkatan Realisasi Investasi
  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Sabtu, 7 September 2024 | 16:58 WIB
Sebanyak 50 Pelaku Usaha di Boalemo Ikuti Bimtek Dinas PM-PTSP Provinsi Gorontalo
  • Oleh Isma
  • Jumat, 6 September 2024 | 23:45 WIB
KKP Kembangkan Modeling Budidaya Rumput Laut di Maluku Tenggara