Kemenko PMK Minta Penambahan Kuota Haji 1445 H/ 2024 M Ikuti Prosedur

: Deputi Bidang Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kemenko PMK Warsito memimpin rapat koordinasi guna mempersiapkan sarana, prasarana, dan layanan untuk jemaah haji 2024/Foto: Kemenko PMK


Oleh Putri, Sabtu, 24 Februari 2024 | 13:50 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 333


Jakarta, InfoPublik - Deputi Bidang Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kementerian Koordinator (Kemenki) Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Warsito mengatakan kuota Jemaah Haji Indonesia pada 2024 adalah sebanyak 221.000 orang, dengan tambahan sebanyak 20.000 orang sehingga total berjumlah 241.000 orang.

Hal tersebut disampaikannya saat memimpin rapat koordinasi guna mempersiapkan sarana, prasarana, dan layanan untuk jemaah haji 2024 pada Jumat (23/2/2024).

"Jumlah ini merupakan kuota terbanyak salama penyelenggaraan ibadah haji dalam tujuh tahun terakhir," kata Warsito melalui keterangan resmi yang diterima InfoPublik Sabtu (24/2/2024).

Ia juga menekankan agar Kementerian Agama (Kemenag) dapat memastikan penambahan kuota sebanyak 20.000 orang, yang dibagi menjadi 10.000 untuk haji reguler dan 10.000 untuk haji khusus dapat dilakukan sesuai prosedur dan aturan yang berlaku dan transparan kepada calon jamaah haji.

Warsito meminta perhatian semua pihak yang terlibat di antaranya Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan, Kementerian Perhubungan, Kementerian Luar Negeri, serta pemangku kepentingan lainnya untuk meningkatkan koordinasi dan memastikan kesiapan pelaksanaan haji sesuai tugas dan kewenangannya.

Mengingat pemberangkatan jemaah haji gelombang pertama akan dimulai pada 12 Mei 2024 dan puncak pelaksaan ibadah haji pada 15 Juni 2024.

Beberapa aspek layanan yang perlu dipersiapkan terkait pemeriksaan kesehatan calon jemaah haji, pelunasan biaya calon jemah haji, kesiapan asrama haji, kesiapan transportasi udara dan bandara.

Sementara layanan jemaah haji di Arab Saudi terkait dengan penyediaan akomodasi, katering, dan pengaturan transportasi serta mobilitas jemaah haji Indonesia.

Secara khusus, Warsito juga menyoroti ketersediaan konsumsi khusus untuk lansia dan resiko penyakit khusus, serta memiliki rasa masakan nusantara sehingga benar-benar tepat sasaran.

"Haji ramah lansia juga harus mengakomodir informasi-informasi layanan khusus dan prioritas lansia di semua layanan, termasuk kamar dan lift khusus," kata Warsito.

Berdasarkan data pada dashboard Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Dirjen Penyelenggara Haji dan Umroh (PHU), Kemenag pada 23 Februari 2024 pukul 08.00, tercatat sebanyak 99,4 persen calon jemaah telah lulus pemeriksaan kesehatan haji (Istithaah).

Kemudian sebanyak 92,88 persen calon jemaah sudah melakukan pelunasan biaya haji. Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri-Kemenag Syaiful Mudjab menjelaskan mengenai kesiapan 14 Asrama Embarkasi Haji yang akan diberangkatkan melalui 554 kloter.

Syaiful juga menjelaskan bahwa saat ini pihaknya tengah melakukan pembicaraan dengan pihak Arab Saudi agar jumlah petugas haji yang sedianya telah ditetapkan sebanyak 4.421 petugas tidak dikurangi menjadi 2.210 petugas.

Untuk meningkatkan pelayanan dokumen haji, Kemenag bersama Kementerian Haji Arab Saudi tengah menjajaki kemungkinan penerapan layanan fast track pada tiga bandara embarkasi yakni bandar udara Soekarno Hatta-Jakarta, Juanda-Surabaya, dan Adi Soemarmo-Solo.

"Apabila hal ini dapat dilakukan, maka sebanyak 128.000 (lebih 50 persen) calon jemaah haji dapat dilayani melalui jalur fast track," kata Syaiful.

Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes Liliek Marhaendo Susilo menjelaskan persiapan yang telah dilakukan diantaranya progress pemeriksaan kesehatan calon jemaah haji, digitalisasi hasil pemeriksaan kesehatan calon jemaah haji, update petugas kesehatan haji, dan persiapan layanan kesehatan di Arab Saudi.

Kemenkes juga telah menyiapkan International Patient Summary (IPS) yang merupakan ringkasan riwayat medis pasien yang memuat data diantaranya demografi pasien, alergi dan intoleransi, imunisasi dan vaksinasi, pengobatan dan masalah kesehatan.

Data ini disimpan dalam bentuk bar code pada kartu jemaah haji sehingga memudahkan untuk penanganan medis ketika berada di Arab Saudi.

Kesiapan 13 bandar udara embarkasi dijelaskan perwakilan Direktorat Angkutan Udara-Kementerian Perhubungan. Diterangkan lebih lanjut bahwa Kementerian Perhubungan akan terus melaksanakan pemantauan, ramp-check, dan evaluasi kegiatan angkutan udara haji di bandar udara embarkasi dan debarkasi Haji.

Direktur Timur Tengah Kementerian Luar Negeri Bagus Hendraning menerangkan bahwa pihaknya terus melakukan koordinasi secara intensif dengan KBRI Riyadh dan KJRI Jeddah guna memantau perkembangan kebijakan Pemerintah Arab Saudi dalam pelaksanaan Ibadah Haji 2024.

"Perlunya untuk terus meningkatkan komunikasi dan koordinasi diantara semua pihak yang terlibat agar pelaksanaan ibadah haji Indonesia pada 2024 dapat berjalan tertib, aman dan lancar," kata Warsito.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Putri
  • Jumat, 26 April 2024 | 08:07 WIB
Menko PMK Minta Sumbar Rancang Pencegahan Resiko Bencana
  • Oleh Putri
  • Kamis, 25 April 2024 | 20:54 WIB
Peran Penting Pusat Kesehatan TNI Hadapi Ancaman Non-Militer