Gunungapi Dukono Erupsi, Tinggi Kolom Letusan Capai 1.900 Meter

: Kolom abu vukanik membumbung tinggi ke angkasa dari erupsi gunungapi Dukono, Halmahera Utara, Selasa (21/11/2023)/ dok. BNPB.


Oleh Jhon Rico, Rabu, 22 November 2023 | 21:00 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 89


Jakarta, InfoPublik - Gunungapi Dukono yang berada di wilayah administrasi Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, mengalami erupsi pada Rabu (22/11/2023) pukul 07.08 WIT.

"Hasil pengamatan visual yang dilakukan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), terlihat adanya kolom abu dari kawah utama berwarna putih, abu dan hitam dengan intensitas tebal dengan tinggi antara 100-1.900 meter dari punca," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keteranganya, Rabu (22/11/2023).

Hasil rekaman data yang dihimpun PVMBG dalam kurun 24 jam sebelumnya didapatkan bahwa telah terjadi 15 kali gempa letusan/erupsi dengan aplitudo 7-27 mm dan durasi gempa antara 33.92 - 128.66 detik.

Kemudian terekam satu kali gempa vulkanik dalam dengan aplitudo 27 mm, S-P 0.45 detik dan durasinya selama 17.37 detik. Selanjutnya gempa tremor terekam 1 kali dengan amplitudo 0.5-4 mm dan dominan 3 mm.

PVMBG juga mencatat frekuensi letusan dari aktivitas vulkanik Gunungapi Dukono menurun.

Namun demikian, berdasarkan data perekaman tremor menandakan masih adanya suplay magma yang naik ke permukaan.

Hingga sejauh ini, tingkat aktivitas gunungapi Dukono masih ditetapkan pada level II atau 'Waspada'.

Sebagai bentuk upaya meminimalisir dampak dan risiko bencana, PVMBG memberikan rekomendasi kepada masyarakat di sekitar gunungapi Dukono dan pengunjung/wisatawan agar tidak beraktivitas, mendaki, dan mendekati Kawah Malupang Warirang di dalam radius dua km.

Mengingat letusan dengan abu vulkanik secara periodik terjadi dan sebaran abu mengikuti arah dan kecepatan angin, sehingga area landaan abu vulkanik tidak tetap.

Direkomendasikan agar masyarakat di sekitar gunungapi Dukono untuk selalu menyediakan masker/penutup hidung dan mulut untuk digunakan pada saat dibutuhkan guna menghindari ancaman bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan.

 

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Jhon Rico
  • Kamis, 25 April 2024 | 20:46 WIB
Semua Pihak Diajak Simulasikan Kebencanaan di HKB
  • Oleh Jhon Rico
  • Rabu, 28 Februari 2024 | 19:05 WIB
BNPB Berikan Bantuan Penanganan Banjir Lampung
  • Oleh Jhon Rico
  • Senin, 19 Februari 2024 | 20:56 WIB
BNPB dan TNI AD Teken Perjanjian Kerja Sama Penanggulangan Bencana
  • Oleh Jhon Rico
  • Senin, 19 Februari 2024 | 06:05 WIB
BNPB - Pemda Padang Pariaman Lakukan Persiapan Jelang HKB 2024
  • Oleh Jhon Rico
  • Minggu, 4 Februari 2024 | 23:41 WIB
Tim Gabungan Evakuasi Korban Tanah Longsor di Tapanuli Utara
  • Oleh Jhon Rico
  • Rabu, 31 Januari 2024 | 14:12 WIB
BNPB Rilis Dashboard Data Pengungsi Terpilah Erupsi Lewotobi
  • Oleh Jhon Rico
  • Minggu, 28 Januari 2024 | 21:02 WIB
16 Tahun Berkarya, Kepala BNPB Apresiasi Kerja Keras Pegawai
  • Oleh Jhon Rico
  • Senin, 22 Januari 2024 | 19:04 WIB
BPBD Gerak Cepat Tangani Banjir di Kabupaten Tojo Una-Una