Jelang KTT ASEAN, Menkes Tinjau Kesiapan RSUD Komodo

:


Oleh MC KAB MANGGARAI BARAT, Minggu, 30 April 2023 | 19:33 WIB - Redaktur: Wawan Budiyanto - 4K


Manggarai Barat, InfoPublik - Jelang KTT ASEAN Summit ke-42 pada 9 - 11 Mei mendatang, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, mengecek langsung kondisi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Komodo di Labuan Bajo, sebagai rujukan delegasi VIP.

Peninjauan terhadap kondisi RSUD Komodo di Labuan Bajo dilakukan Menkes Budi pada hari Minggu (30/4/2023). Turut mendampingi Menkes, Bupati dan Wakil Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi-Yulius Weng. Mereka diterima oleh Direktur RSUD Komodo, dr. Maria Yosephina Melinda Gampar.

Pacapeninjauan, Menkes menegaskan secara umum RSUD Komodo sudah dalam keadaan siap untuk dijadikan sebagai rumah sakit rujukan delegasi VIP KTT ASEAN.

“Secara garis besar, rumah sakit ini sudah siap. Hanya sejumlah alat yang vital, saat ini ternyata belum sampai di Labuan Bajo. Sedang dalam perjalanan,” terang Menkes Budi kepada wartawan.

Menkes menyebut alat yang dianggap vital dan sampai saat ini belum tiba di Labuan Bajo, itu salah satunya adalah layanan katerisasi jantung atau Catheterization Laboratory (Cath Lab).  

“Cath Lab. yang belum dipasang karena belum tiba itu bikin saya deg-degan,” kata Menkes 

Dari laporan yang disampaikan kepadanya, lanjut Menkes Budi, Cath Lab itu baru akan tiba di RSUD Komodo, Minggu (30/4). Menkes meminta pihak RSUD Komodo untuk segera memulai proses pemasangannya.

Menkes juga memberi batas waktu kepada pihak RSUD Komodo untuk menyelesaikan proses pemasangan alat itu dalam waktu paling lama tiga hari ke depan.

"Mudah-mudahan dalam dua-tiga hari ini bisa selesai dipasang karena pemasangannya juga rumit. Saya minta kerja 2x24 jam agar nanti saya mau datang lagi minggu depan ngecek, pemasangan harus sudah selesai," katanya.


Menteri menjelaskan, bahwa Cath Lab merupakan peralatan canggih untuk memberi pertolongan cepat kepada pasien yang mendapat serangan jantung atau stroke.

"Itu adalah alat yang canggih untuk memberi pertolongan pada orang yang terserang jantung dan stroke. Kalau ada orang terkena serangan jantung dan stroke, harus tertangani dalam tempo empat jam. Penanganannya harus cepat," jelas Budi Gunadi.

Cath Lab, lanjut Menkes Budi, persediaannya di Indonesia sangat terbatas. Tidak semua rumah sakit memilik alat canggih itu.

"Alat itu di Indonesia nggak banyak, mungkin dari 514 kabupaten/kota di bawah 100 yang punya karena ini radiasinya tinggi alatnya, harus dioperasikan dokter spesialis yang pendidikannya khusus," kata Budi Gunadi.

Pascapelaksanaan KTT ASEAN ke-42, terang Menkes Budi, Cath Lab itu akan menjadi milik RSUD Komodo. Pemanfaatannya tidak hanya untuk pelaksanaan KTT Asean.

"Tadi saya sampaikan, alat itu bukan hanya untuk ASEAN Summit, tapi kalau itu sudah ada Labuan Bajo termasuk satu dari beberapa kota di Indonesia, nggak banyak, yang bisa pelayanan kesehatan untuk jantung dan stroke. Stroke ini adalah penyebab kematian paling tinggi, biasanya karena tidak ada alatnya," jelasnya.

(Yanti/Rafika – MC Manggarai Barat)