10 Tahun Gerai Maritim Sukses Turunkan Harga Barang di Luar Jawa hingga 42 Persen

: Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Moga Simatupang/ foto: Fajri InfoPublik


Oleh Mukhammad Maulana Fajri, Rabu, 9 Oktober 2024 | 06:40 WIB - Redaktur: Untung S - 375


Jakarta, InfoPublik – Program Gerai Maritim yang digagas oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag) selama satu dekade kepemimpinan Presiden Joko Widodo telah berhasil memperkuat konektivitas logistik nasional. Program ini memainkan peran penting dalam menurunkan harga barang kebutuhan pokok (bapok), barang penting, dan barang lainnya di luar Pulau Jawa. Efektivitas program ini terbukti dari turunnya rata-rata harga di daerah terpencil, terluar, dan perbatasan sejak tahun 2015 hingga 2024.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Moga Simatupang, menyatakan bahwa Gerai Maritim memanfaatkan tol laut dan jembatan udara untuk mendistribusikan barang ke berbagai wilayah. "Gerai Maritim menjadi elemen penting dalam memperkuat logistik nasional. Program ini mampu menurunkan harga barang lebih baik dibandingkan jalur komersial biasa," ujar Moga Simatupang pada Selasa (8/10/2024).

Selama sepuluh tahun terakhir, disparitas harga antarwilayah serta stabilitas harga barang kebutuhan pokok mengalami perbaikan yang signifikan. Berdasarkan koefisien variasi, indikator ini menunjukkan bahwa disparitas harga antarwilayah semakin mengecil dan harga semakin stabil dari tahun ke tahun. "Dari 2015 hingga 2024, disparitas harga semakin turun. Data ini dihimpun dari Sistem Informasi Gerai Maritim (SIGM)," tambah Moga.

Turunnya Disparitas dan Stabilitas Harga Antarwilayah

Tren koefisien variasi harga antarwilayah terus menunjukkan penurunan dari 14,02 pada 2015 menjadi 10,15 pada Triwulan II 2024. Stabilitas harga bapok juga semakin baik, terlihat dari penurunan angka koefisien variasi antarwaktu dari 6,3 pada 2015 menjadi 3,23 pada Triwulan II 2024. Meskipun sempat mengalami kenaikan pada 2022 dan 2023 akibat commodity supercycle pasca-Covid-19, kondisi kembali membaik pada 2024.

Program tol laut dan jembatan udara yang mendukung Gerai Maritim terus bertumbuh. Dari hanya enam trayek tol laut pada 2015, kini jumlahnya meningkat menjadi 39 trayek pada 2024. Demikian pula, jembatan udara berkembang dari 13 rute pada 2017 menjadi 45 rute pada 2024.

Penurunan harga yang signifikan terjadi di wilayah-wilayah yang dilalui oleh trayek tol laut dan jembatan udara. Kabupaten Kepulauan Tanimbar mencatat penurunan harga barang kebutuhan pokok tertinggi dengan 23,30 persen, diikuti oleh Kabupaten Halmahera Timur (18,38 persen) dan Kabupaten Fakfak (17,07 persen).

Beberapa barang mengalami penurunan harga yang signifikan. Misalnya, harga cabai rawit di Kabupaten Fakfak yang diangkut melalui tol laut dijual dengan harga Rp70.000/kg, sementara tanpa tol laut harganya mencapai Rp120.000/kg—perbedaan mencapai 41,67 persen. Penurunan harga juga tercatat pada bawang merah, yang dijual dengan harga Rp35.000/kg melalui tol laut, dibandingkan Rp55.000/kg tanpa tol laut, dengan perbedaan 36,36 persen.

Di jalur jembatan udara, Kabupaten Pegunungan Bintang mencatat penurunan harga bapok tertinggi, yakni 42,17 persen, diikuti Kabupaten Intan Jaya (41,88 persen) dan Kabupaten Malinau (38,69 persen). Beberapa barang seperti beras medium mengalami penurunan harga hingga 30,32 persen, minyak goreng sebesar 28,35 persen, dan gula sebesar 28,26 persen.

Gerai Maritim terus menjadi program andalan Kemendag dalam memastikan distribusi barang kebutuhan pokok, barang penting, serta barang lainnya ke daerah-daerah terpencil. Dengan dukungan tol laut dan jembatan udara, program ini berhasil mengurangi fluktuasi harga, memperkecil disparitas harga antarwilayah, dan memastikan kelancaran arus barang ke seluruh pelosok Indonesia.

Program ini dijalankan melalui kerja sama yang erat antara Kemendag, Kementerian Perhubungan, serta pemerintah daerah yang menjadi bagian dari jalur perlintasan tol laut dan jembatan udara. Di masa depan, Gerai Maritim diharapkan dapat terus berkembang dan berkontribusi terhadap kestabilan harga dan ketersediaan barang di seluruh wilayah Indonesia.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Jumat, 22 November 2024 | 23:28 WIB
Mendag Lepas Ekspor Adonan Roti ke Uni Emirat Arab
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Jumat, 22 November 2024 | 23:27 WIB
Mendag Lepas Ekspor Furnitur PT Inkase Indo Corpora Senilai USD70 Ribu
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Jumat, 22 November 2024 | 23:25 WIB
Mendag: Harga Bapok Stabil Jelang Nataru
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Kamis, 21 November 2024 | 08:30 WIB
Neraca Dagang Oktober 2024 Surplus USD2,48 Miliar
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Selasa, 19 November 2024 | 17:00 WIB
Kemendag Perkuat Sinergi dengan Institusi Pendidikan
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Selasa, 19 November 2024 | 16:25 WIB
Wamendag Beri Penghargaan Perlindungan Konsumen 2024 bagi Kepala Daerah