Mengawal Masa Transisi

:


Oleh Norvantry Bayu Akbar, Selasa, 16 Juni 2020 | 14:10 WIB - Redaktur: DT Waluyo - 624


Jakarta, InfoPublik - Menyandang status sebagai Ibu Kota Negara, menjadikan Jakarta sebagai pusat perhatian. Bahkan tidak jarang sebagai kiblat daerah lain di Indonesia untuk bertindak. Termasuk misalnya, ketika Jakarta yang kini dipimpun Anies Baswedan, menangani Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).

Saat ini, Jakarta sedang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi sebagai upaya bersiap diri memasuki era new normal atau adaptasi kebiasaan baru. Sudah lebih dari satu minggu PSBB transisi berjalan sejak 5 Juni 2020 lalu. Sejumlah fasilitas dan aktivitas publik mulai diperbolehkan beroperasi dengan tetap menjalankan protokol kesehatan secara bertahap setiap pekannya.

Pada pekan pertama, 5-7 Juni 2020, yang diperbolehkan beroperasi secara normal adalah tempat/kegiatan ibadah di rumah ibadah, fasilitas olahraga luar ruangan, mobilitas kendaraan pribadi dan kendaraan umum massal, serta taksi konvensional dan daring.

Sementara pada pekan kedua, 8-14 Juni 2020, perkantoran, rumah makan mandiri (tidak di dalam pusat perbelanjaan), perindustrian, pergudangan, pertokoan/retail.showroom mandiri, layanan pendukung (bengkel, servis, fotokopi, dan lain-lain), museum dan galeri, perpustakan, ojek pangkalan dan daring, UMKM binaan Pemprov DKI Jakarta, taman dan RPTRA, serta pantai mulai dibuka.

Sedangkan pada pekan ketiga, 15-21 Juni 2020, pasar, pusat perbelanjaan, mal, taman rekreasi dalam ruangan dan luar ruangan, serta kebun binatang sudah dapat dikunjungi masyarakat. Terakhir, 22-28 Juni 2020, seluruh fasilitas dan aktivitas publik dapat beroperasi untuk kemudian dilakukan evaluasi PSBB transisi fase pertama ini.

Seperti sudah disebutkan, memasuki pekan ketiga, sekarang seluruh pusat perbelanjaan dan mal sudah dibolehkan beroperasi sejak Senin (15/06/2020) kemarin. Tentu ini berpotensi memicu terjadinya keramaian dan kerumunan. Maka itu, untuk mengantisipasi terjadinya pelanggaran protokol kesehatan, ribuan personel Polri dan TNI diterjunkan langsung ke seluruh pusat perbelanjaan dan mal yang buka di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di Jakarta, Senin (15/06/2020) menyebut, sebanyak 2.702 personel telah diturunkan untuk mengamankan 243 pusat perbelanjaan dan mal di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Para personel yang terdiri dari 1.293 TNI dan 1.409 Polri tersebut akan berjaga baik di dalam maupun luar area pusat perbelanjaan dan mal selama PSBB transisi.

Namun demikian, masyarakat tidak perlu takut dengan kehadiran Polri dan TNI. Sebab, aparat yang bertugas akan lebih mengedepankan upaya persuasif dan humanis dalam memantau kedisiplinan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan Covid-19, seperti menegur mereka yang tidak mengenakan masker dan berkerumun lebih dari lima orang.

Sementara itu, menurut Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja (APPBI) DKI Jakarta Ellen Hidayat di Jakarta, Minggu (14/06/2020), 80 mal di Jakarta akan beroperasi mulai pukul 11.00 hingga 20.00 dengan menjalankan protokol kesehatan guna mencegah penularan dan penyebaran Covid-19.

Protokol kesehatan tersebut di antaranya menghitung jumlah pengunjung di pintu masuk agar tidak melebihi ketentuan yang diatur, yakni maksimal 50 persen dari kapasitas normal, dan mewajibkan pengunjung mengenakan masker.

Pekan lalu, Kamis (11/06/2020), Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sendiri memastikan akan menutup pusat perbelanjaan dan mal jika pengelola tidak mematuhi aturan mengenai jumlah pengunjung selama pemberlakuan PSBB transisi. Apabila teguran pertama tidak diindahkan, Pemprov DKI Jakarta akan memberikan teguran kedua. Penutupan sementara pun akan akan dilakukan apabila teguran kedua kembali tidak diindahkan.

Mendisiplinkan Masyarakat

Adapun pelibatan aparat Polri dan TNI dalam mendisiplinkan masyarakat agar menjalankan protokol kesehatan selama masa transisi menuju adaptasi kebiasaan baru ini merupakan perintah langsung dari Presiden Joko Widodo.

Tugas tersebut sudah efektif berlaku mulai 26 Mei 2020 lalu. Dengan adanya keterlibatan Polri dan TNI secara masif, tentu harapannya dapat membuat masyarakat lebih disiplin dan sadar betapa pentingnya mematuhi protokol kesehatan dalam rangka menekan dan menurunkan kurva penyebaran Covid-19.

Berdasarkan data Polri dan TNI, upaya pendisiplinan protokol kesehatan ini akan dilakukan di 1.800 titik yang tersebar di empat provinsi dan 25 kabupaten/kota yang telah menerapkan PSBB dengan melibatkan 340.000 anggota Polri. Untuk tahap pertama, empat provinsi yang dimaksud adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Sumatra Barat, dan Gorontalo.

Nantinya Polri, TNI, dan pemerintah daerah akan melakukan kerja sama, termasuk berkoordinasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 agar dapat melaksanakan penerapan protokol kesehatan.

Untuk memastikan kesiapan jajarannya dalam mendisiplinkan masyarakat, Kapolri Jenderal Idham Azis bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto pada pekan lalu melakukan kunjungan langsung ke sejumlah tempat, seperti Pasar Tanah Abang di Jakarta, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, dan Pulau Galang di Kepulauan Riau.

Di Pasar Tanah Abang, pada Kamis (11/6/2020), Kapolri dan Panglima TNI berkeliling ke lapak-lapak pedagang yang masih buka sore itu. Keduanya mengajak para pedagang dan pengunjung pasar untuk menggunakan masker dan menaati protokol kesehatan agar terhindar dari penularan Covid-19. Seelanjutnya, keduanya melanjutkan kunjungan ke Bandara Soekarno Hatta untuk meninjau Terminal 1 dan Terminal 2

Keesokan harinya, Jumat (12/06/2020), giliran Pulau Galang yang ditinjau oleh Kapolri dan Panglima TNI. Pada kesempatan tersebut, keudanya memastikan bahwa Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Pulau Galang siap menghadapi era adaptasi kebiasaan baru dalam penanganan terhadap warga yang terpapar virus corona, mengingat sampai saat ini vaksinnya belum ditemukan.

Fasilitas di RSKI Pulau Galang dinilai telah memenuhi syarat sebagai tempat observasi, isolasi, dan perawatan. Fasilitas ICU yang tersedia telah memiliki standar ruangan bertekanan negatif. Kemudian masing-masing pasien dirawat sendiri dalam satu kamar yang dilengkapi dengan oksigen sentral serta kamar mandi.

Sore harinya, Kapolri dan Panglima TNI menyempatkan diri mengunjungi Kepri Mall untuk melihat kesiapan penerapan protokol kesehatan di pusat perbelanjaan tersebut. Kedatangan keduanya disambut oleh manajemen mal yang memberikan penjelasan tentang kesiapan mereka dalam mendukung kebijakan pemerintah pada era adaptasi kebiasaan baru.

Kesiapan Polri dan TNI

Kesiapan Polri mengawal masa transisi terlihat dari aktivitas di sejumlah Polda. Mereka membuat inovasi untuk memantau masyarakat berstatus orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP), serta untuk menekan penularan Covid-19.

Di antaranya inovasi Kampung Tangguh Semeru yang berada di Jawa Timur di bawah pimpinan Irjen Fadil Imran, Kampung Siaga Covid-19 di Jawa Tengah di bawah pimpinan Irjen Ahmad Luthfi, dan Kampung Tangkal di Sumatra Selatan di bawah pimpinan Irjen Eko Indra Heri.

Kapolri menegaskan bahwa jajarannya siap untuk menerapkan adaptasi kebiasaan baru. Dalam hal ini, dirinya menekankan bahwa Korps Bhayangkara akan mengedepankan salus populi suprema lex esto atau keselamatan rakyat sebagai hukum tertinggi.

Eks Kabareskrim Polri itu juga menekankan bahwa seluruh jajaran Polri di Indonesia siap melaksanakan tugas dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di era adaptasi kebiasaan baru sebagaimana instruksi Presiden.

Kapolri pun mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk tetap disiplin dan berkomitmen menerapkan protokol kesehatan yang dianjurkan oleh Pemerintah, antara lain mengenakan masker saat beraktivitas di luar rumah, mencuci tangan dengan sabun, menghindari kerumunan, menjaga jarak, dan keluar rumah hanya untuk keperluan penting saja.

Sementara, kesiapan TNI dalam menyambut adaptasi kebiasaan baru di masyarakat juga diutarakan oleh ketiga kepala staf yang memimpin tiga matra, yakni TNI AD, TNI AL, dan AU.

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa, KSAL Laksamana Yudo Margono, dan KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Minggu (14/06/2020), menyampaikan bahwa jajarannya secara lebih giat akan turut mendisiplinkan masyarakat untuk menaati protokol kesehatan sehingga bisa tetap aman sekaligus produktif di tengah pandemi.

Tak lupa, dukungan dari udara juga siap diberikan oleh TNI AU. Dukungan tersebut antara lain dengan memberdayakan bandara dan pesawat yang dimiliki TNI AU untuk pengiriman peralatan kesehatan yang dibutuhkan ke seluruh penjuru Indonesia.

Perlu diingat, keberhasilan Indonesia dalam melawan pandemi Covid-19 sangat tergantung pada kedisiplinan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan. Mau ada pelibatan jajaran Polri dan TNI sekali pun apabila masyarakatnya tidak disiplin, maka akan sulit sekali lepas dari pandemi ini.

Memang, hadirnya Polri dan TNI adalah untuk memastikan masyarakat disiplin terhadap protokol kesehatan yang diberikan pemerintah. Tapi, tentu itu tidak akan efektif apabila juga tidak ada kesadaran pada diri masing-masing masyarakat. Misalnya, hanya menjalankan protokol kesehatan saat ada aparat saja. (Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)