:
Oleh Norvan Akbar, Kamis, 19 Desember 2019 | 09:30 WIB - Redaktur: Admin - 10K
JPP, YOGYAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menilai bahwa tindakan separatis yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua merupakan tindakan biadab. Menurutnya, pendekatan yang harus dilakukan saat ini adalah pendekatan keamanan.
“Tindakan separatis itu tindakan biadab. Bagi pemerintah, Papua itu pendekatan pembangunannya adalah komprehensif, sosial, ekonomi, budaya, dan keamanan. Pendekatan keamanan karena nyatanya masih ada peristiwa-peristiwa pembunuhan terhadap aparat keamanan,” tegas Menko Polhukam di Yogyakarta, Rabu (18/12/2019).
Ia pun berharap agar tindakan separatis ini bisa segera dihentikan. “Ini harus segera dihentikan. Oleh sebab itu, mari kita jaga, mudah-mudahan bisa segera diatasi dan pemerintah yakin itu bisa diatasi,” katanya.
Terkait dengan penambahan personel aparat di Papua, Menko Polhukam mengatakan bahwa itu kewenangan Polri dan TNI. Sebab, hanya Polri dan TNI yang lebih mengetahui peta kekuatan gerakan separatis di Papua.
“Saya kebijakannya saja, nanti biar Polri dan TNI kalau itu (penambahan personel),” katanya.
Diberitakan sebelumnya bahwa ada kontak senjata antara aparat keamanan dengan KKB di sekitar kampung Kolapa dan Kampung Wabui, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Selasa (17/12/2019).
Kejadian tersebut terjadi saat sejumlah anggota TNI-Polri beserta masyarakat sedang mengangkut logistik dari kedudukan helly pad ke arah Kampung Kolapa, tempat kegiatan bakti sosial. Adapun akibat kejadian ini, dua prajurit meninggal dunia, yakni Lettu Inf Reski Sidabutar dan Serda Rizki. (pol)