SDM Berkualitas Modal Bela Negara Masa Kini

:


Oleh Norvan Akbar, Kamis, 19 Desember 2019 | 12:17 WIB - Redaktur: Admin - 262


JPP, JAKARTA - Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) menggelar Upacara Peringatan ke-71 Hari Bela Negara di Kantor Kementerian PANRB, Jakarta, Kamis (19/12/2019).

Sekretaris Kementerian PANRB Dwi Wahyu Atmaji yang bertindak sebagai inspektur upacara mengatakan bahwa tantangan yang akan dilewati bangsa ini perlu dihadapi dengan keberagaman keahlian yang saling terkait dan mengisi. Maka itu, Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia yang unggul menjadi modal dasar pembangunan di segala bidang.

“Di sini lah terletak relevansi tekad kita untuk mewujudkan SDM unggul demi kemajuan Indonesia yang kita canangkan sebagai tema peringatan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ke-74,” ujar Atmaji saat membacakan amanat Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional Achmad Djamaludin.

Seperti yang dikatakan oleh Bung Karno, lanjutnya, perang modern menyangkut seluruh aspek kehidupan masyarakat dan bukan sekadar perang militer. Oleh karena itu, pembangunan ketahanan Indonesia tidak hanya dipikul oleh militer, namun juga menjadi peran seluruh komponen bangsa demi kelangsungan hidup dan keutuhan NKRI.

Lebih lanjut disampaikan bahwa SDM berkualitas tidak hanya memiliki kapasitas dan keterampilan yang tinggi untuk pemenuhan kebutuhan sendiri dan golongannya. Tetapi, mereka juga dituntut untuk mensyukuri berkah kebinekaan dan menyinergikan beragam kekuatan, siap menghadapi interaksi dan persaingan global,, serta menginsyafi dirinya sebagai mahluk Tuhan YME.

“Inilah landasan prioritas bela negara untuk pembangunan SDM unggul yang diarahkan kepada perwujudan manusia Indonesia paripurna berdasarkan Pancasila,” imbuhnya.

Menurutnya, Aksi Nasional Bela Negara yang diwujudkan dengan pengamalan nilai-nilai bela negara mampu melengkapi keahlian SDM di Indonesia. Perwujudannya juga harus disesuaikan dengan realita yang dihadapi masyarakat serta dilandasi sinergi dengan semua pemangku kepentingan.

"Hasilnya adalah bela negara yang menjadi alat pencapaian tujuan nasional bangsa," tuturnya.

Penanaman nilai-nilai bela negara, kata Atmaji, harus dilakukan secara konsisten oleh seluruh komponen masyarakat dari beragam profesi sebagai kewajiban warga negara tanpa memandang usia, suku, agama, dan ras.

Bagi warga negara yang berbakti dalam birokrasi pemerintahan, pihaknya meminta untuk senantiasa mereformasi diri serta meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pelayanan publik.

“Demikian pula segenap masyarakat dengan beragam profesinya, jadikan bidang profesi masing-masing sebagai ladang bela negara,” pungkas Atmaji. (prb)