Bela Negara untuk Wujudkan Manusia Paripurna Pancasilais

:


Oleh Norvan Akbar, Kamis, 19 Desember 2019 | 12:32 WIB - Redaktur: Admin - 3K


JPP, JAKARTA - Manusia paripurna adalah manusia yang tak hanya memiliki kapasitas dan keterampilan yang tinggi untuk pemenuhan diri sendiri dan golongannya, tetapi juga mensyukuri berkah kebinekaan dan menyinergikan beragam kekuatan, siap menghadapi interaksi dan persaingan global yang semakin kompetitif, serta menginsyafi dirinya semata sebagai makhluk Tuhan YME.

Demikian amanat Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional Achmad Djamaludin yang dibacakan Deputi Bidang Koordinasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam) Irjen Carlo B Tewu pada Upacara Peringatan ke-71 Hari Bela Negara di lapangan Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis (19/12/2019).

“Inilah landasan prioritas bela negara untuk pembangunan SDM Unggul yang diarahkan kepada perwujudan Manusia Indonesia Paripurna berdasarkan Pancasila,” ujar Carlo.

Sejalan dengan itu, pada tahun 2018, Presiden telah menginstruksikan pelaksanaan Rencana Aksi Nasional Bela Negara di berbagai bidang dan tataran di seluruh Indonesia dengan melibatkan segenap jajaran Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah, serta berbagai elemen masyarakat sebagai wujud apresiasi atas berbagai keahlian manusia Indonesia.

Aksi Nasional Bela Negara ini juga melengkapi SDM Indonesia dengan pengamalan nilai-nilai bela negara yang meliputi cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, kesetiaan dan keyakinan kepada Pancasila sebagai ideologi negara, kerelaan berkorban untuk bangsa dan negara, serta kemampuan awal bela negara dan semangat untuk mewujudkan negara yang berdaulat, adil, dan makmur.

Dalam aktualisasinya, bela negara harus disesuaikan dengan kondisi kekinian yang dihadapi oleh masyarakat secara umum serta dilandasi sinergi semua pemangku kepentingan sehingga terwujud kekuatan yang besar untuk mencapai tujuan yang besar pula.

“Bela negara bukan hanya menjadi alat untuk menghadapi ancaman yang bersifat potensial maupun aktual, namun juga menjadi alat pencapaian tujuan nasional bangsa dalam jangka panjang yang memerlukan kerja keras serta sinergi bersama secara terus menerus,” kata Carlo.

Dikatakan, penanaman nilai-nilai dasar bela negara harus dilakukan secara terus menerus kepada seluruh komponen masyarakat dari beragam profesi tanpa memandang usia, suku, agama, dan ras sebagai hak dan kewajiban tiap warga negara yang dijamin oleh undang-undang.

"Ke depannya, diharapkan Aksi Nasional Bela Negara dapat semakin terstruktur, sistematis, dan masif dengan prioritas dan implementasi yang terukur sesuai dengan persepsi dan aspirasi masyarakat seluas-luasnya," tandasnya. (pol)