Presiden Minta Menpar Siapkan Promosi Wisata Era Kenormalan Baru

:


Oleh Endang Kamajaya Saputra, Senin, 1 Juni 2020 | 06:44 WIB - Redaktur: DT Waluyo - 497


Jakarta, InfoPublik - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio menyiapkan program promosi pariwisata domestik di masa kenormalan baru atau new normal nanti. Program tersebut harus fokus untuk mempromosikan produk-produk lokal dan aman di tengah pandemi virus Covid-19.

"Harus siapkan strategi khusus dalam promosi di era new normal. Fokus dulu untuk mendorong pariwisata domestik, wisatawan domestik," tutur Jokowi dalam video conference, Kamis (28/5/2020).

Jokowi mengingatkan agar pembantunya juga menyiapkan prokotol kesehatan ketat agar risiko penularan virus corona tetap bisa ditekan di area wisata. Makanya, ia meminta ada standar baru dan uji coba sebelum sektor pariwisata benar-benar dibuka untuk umum.

"Perlu sosialisasi yang masif, diikuti uji coba dan simulasi-simulasi. Perlu juga dilakukan pengawasan agar standar protokol kesehatan itu dijalankan di lapangan," kata dia.

Ia bilang risiko pembukaan kembali sektor pariwisata ini terbilang cukup besar. Pasalnya, jika ada penularan virus corona maka dampaknya akan sangat negatif bagi industri pariwisata.

"Begitu ada imported case kemudian ada dampak kesehatan, maka citra pariwisata yang buruk itu bisa melekat dan akan menyulitkan kami untuk memperbaikinya lagi. Oleh sebab itu ini harus dikalkulasi betul di lapangan," jelas Jokowi.

Jokowi menyatakan pemerintah akan melihat dulu bagaimana negara lain mulai membuka sektor pariwisatanya untuk dijadikan contoh. Dengan demikian, hal itu bisa menjadi bahan pertimbangan pemerintah dalam menyiapkan skenario new normal di sektor pariwisata.

"Sebagai perbandingan saya minta lihat benchmark di negara lain yang sudah menyiapkan ini dengan kondisi new normal di sektor pariwisata," ujarnya.

Menurut Jokowi, pilihan liburan di masa new normal nanti akan berubah dari sebelum ada virus corona. Masyarakat akan lebih banyak memilih liburan ke tempat yang sepi demi mengurangi risiko penularan virus corona.

"Referensi liburan akan bergeser ke alternatif liburan yang tidak banyak orang seperti solo travel tour, wellness tour, dan termasuk juga di dalamnya virtual tourism serta staycation," tutur Jokowi.

Makanya, ia mengingatkan agar pelaku industri pariwisata dan ekonomi kreatif menyiapkan program baru untuk menyesuaikan minat pasar. Pelaku usaha juga harus mengantisipasi perubahan tren ini demi menggaet kembali masyarakat untuk berwisata di tengah pandemi virus corona.

"Oleh sebab itu harus melakukan inovasi, perbaikan-perbaikan sehingga cepat beradaptasi dengan perubahan tren yang kemungkinan besar nanti akan terjadi di dunia pariwisata secara global," kata Jokowi.

Kendati begitu, ia juga mengingatkan agar pelaku usaha tidak tergesa-gesa membuka kembali area wisata. Jokowi bilang harus ada persiapan dan perhitungan yang matang sebelum area wisata kembali beroperasi.

"Mengenai waktunya kapan ini betul-betul tolong tidak perlu tergesa-gesa tapi tahapan-tahapan yang saya sampaikan dilalui dan dikontrol dengan baik," pungkas Jokowi.

Sementara itu, Menparekraf Wishnutama mengatakan saat ini Kemenparekraf sedang mempersiapkan implementasi protokol tatanan kenormalan baru atau new normal di industri pariwisata dan ekonomi kreatif.

Protokol ini, kata dia, baru akan dapat dimulai setelah suatu daerah dinyatakan siap untuk dibuka. Penentuan kesiapan suatu wilayah tentunya juga harus melalui koordinasi dengan Gugus Tugas Covid19, Kemenkes dan Pemerintah Daerah masing-masing wilayah.

"Penerapan protokol ini juga terdiri dari beberapa tahapan. Mulai dari penetapan SOP, simulasi, lalu sosialisasi, hingga uji coba di setiap destinasi," ujarnya.

Tahapan-tahapan ini, menurut dia, akan direview secara ketat dan komprehensif dengan mempertimbangkan aspek-aspek kesehatan dan keselamatan masyarakat. Kesiapan daerah dan dukungan para pelaku sektor pariwisata dan ekonomi kreatif nantinya dalam pelaksanaan protokol ini sangat penting.

"Protokol ini akan melalui beberapa tahapan, mulai dari melakukan simulasi, lalu sosialisasi dan publikasi kepada publik, dan yang terakhir melakukan uji coba. Pelaksanaan tahapan-tahapan ini harus diawasi dengan ketat dan disiplin serta mempertimbangkan kesiapan daerah," kata Wishnutama dalam keterangannya dikutip di Jakarta, Jumat (29/5/2020).

Ia mengungkapkan protokol normal baru salah satunya menekankan pada konsep kebersihan, kesehatan, dan keselamatan (Cleanliness, Health, and Safety/ CHS). Konsep CHS merupakan strategi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif agar masyarakat nantinya dapat tetap produktif dan aman di tengah pandemi Covid-19.

Penerapan dan pengawasan program CHS sebagai tatanan kenormalan baru di destinasi wisata juga dikoordinasikan dengan Gugus Tugas dan Kepala Daerah masing-masing wilayah. Ia menekankan kesiapan daerah dan pelaku industri dan ekonomi kreatif menjadi salah satu faktor utama dalam pelaksanaan protokol kenormalan baru ini.

"Kami telah melakukan koordinasi dengan beberapa kepala daerah yang wilayahnya berpotensi nantinya untuk dapat memulai penerapan protokol ini," pungkasnya.

Sumber Foto: Antara