Menyiapkan Brebes Sebagai Pusat Relokasi Industri Negara Maju

:


Oleh Endang Kamajaya Saputra, Senin, 1 Juni 2020 | 13:57 WIB - Redaktur: DT Waluyo - 780


Jakarta, InfoPublik - Kawasan Undustri Brebes (KIB) menjadi buah bibir kalangan industriawan dalam beberapa pekan terakhir. Hal itu bermula dari rencana sejumlah pengusaha AS yang hendak memindahkan pabriknya dari China, menyusul konflik atau perang dagang AS - China.

KI di Brebes ditargetkan menjadi area utama sektor industri tekstil dan produk tekstil, industri kulit dan alas kaki, industri makanan dan minuman, industri mebel, serta industri farmasi dan alat kesehatan.

Menanggapi rencana itu, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita bersama rombongan tim Kementerian melakukan kunjungan kerja ke KIB, Jumat (29/05/2020). Menperin hendak memastikan kesiapan KIB menerima relokasi pabrik farmasi dan alat kesehatan (Alkes) asal Amerika Serikat (AS) yang berada di Tiongkok.

Rombongan Menperin tiba ke Brebes dengan mengunakan heli dan mendarat di lapangan Nasmoco Klampok, Brebes. Pertama, menteri meninjau lokasi KIB di Desa Losari Lor. Di tempat itu, menteri mendapat penjelasan terkait site plant KIB dari Sekda Pemkab Brebes Djoko Gunawan.

Usai itu, rombongan menteri melanjutkan kegiatannya dengan meninjau Pabrik Garmen PT Daehan Global di Desa Cimohong, Kecamatan Bulakamba, Brebes. Dalam kegiatannya, Agus Gumiwang mengecek langsung aktivitas produksi pabrik dengan pangsa pasar Amerika Serikat tersebut.

“Khusus pabrik Farmasi, memang kebutuhan yang disampaikan kepada kami, mereka ingin merelokasi dari China untuk mengembangkan di Pulau Jawa. Tentu saja berkaitan itu, Brebes menjadi salah satu tempat yang sangat masuk akal untuk kita arahkan ke Brebes,” kata Menteri Agus.

Menteri Agus menyatakan, kedatangan ke Brebes juga dijadikan dasar dalam mengambil langkah strategis, termasuk melakukan pembahasan dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. “Apa yang menjadi kebutuhan yang diperlukan agar KIB ini benar-benar siap harus mulai dilakukan. Sehingga pabrik-pabrik yang akan relokasi bisa cepat masuk ke KIB,” jelasnya.

Menperin pun sempat mengecek bagaimana protokol kesehatan yang diterapkan di pabrik. Satu di antaranya, di Pabrik Garmen milik PT Daehan Global. Apalagi, perusahaan itu market utamanya berada di AS.

“Protokol kesehatan harus benar-benar diterapkan di tengah pandemi COVID-19 seperti saat ini. Tadi kami sempat kami cek langsung, dan protokol kesehatan sudah diterapkan di perusahaan ini. Dengan begini bisa meyakinkan market atau kustomernya,” ungkap dia.

Di sisi lain, lanjut dia, adanya KIB diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah mencapai 7 persen. “Untuk mencapai target itu, yakni dengan pembangunan industri manufaktur di dalamnya. Untuk itu, kita perlu mempersiapkan industri manufaktur di Jawa Tengah tumbuh dengan baik dalam beberapa tahun ke depan,” paparnya.

Sementara itu, Sekda Pemkab Brebes Djoko Gunawan mengungkapkan, KIB memiliki luasan 3.976 hektare. D iantaranya, berada di tiga kecamatan, yakni Losari sekitar 10.500 hektare, Tanjung 23.500 hektare dan sisanya ada di Bulakamba.

“Untuk konsep pembangunan KIB ini terbagi dalam 3 blok. Yakni, blok 1 sekitar 1.000 hektare, blok 2 sekitar 1.300 hektare dan blok 3 sekitar 1.600 hektare,” kata Djoko Gunawan.

Kemenperin mengungkapkan, Kawasan Industri (KI) Brebes berpotensi menjadi area relokasi pabrik perusahaan Amerika Serikat (AS) yang akan hengkang dari China. Hal tersebut sebagai dampak perang dagang antara AS-China yang kian memanas.

Agus menjelaskan, akselerasi pengembangan kawasan industri Brebes diawali dari hasil rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo mengenai Percepatan Pembangunan Jawa Tengah pada Juli 2019.

Saat itu disebutkan terdapat tiga proyek untuk mendongkrak pembangunan Jawa Tengah. Salah satunya adalah melalui peran KI Brebes. Menurut Menperin, hal itu pula yang menjadi dasar terbitnya Peraturan Presiden Nomor 79 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Jawa Tengah.

“Kita harus pahami bahwa bukan hanya Indonesia yang akan melakukan pendekatan ke pemerintah dan perusahaan Jepang dan Amerika yang ingin merelokasi industrinya ke negara-negara tradisional yang menjadi kompetitor kita, seperti di kawasan ASEAN,” ungkapnya.

Agus berharap, pembebasan tanah untuk pengembangan KI Brebes dengan total luas lahan mencapai 3.976 hektare dapat segera terealisasi. Area ini meliputi tiga wilayah kecamatan, yakni Bulakamba, Tanjung, dan Losari. 

Dibahas Jokowi-Trump

Kawasan Industri Brebes disiapkan oleh pemerintah sebagai lokasi tak hanya menampung relokasi pabrik-pabrik dari China yang dimiliki AS, tapi juga Jepang hingga Korea Selatan.

"Pengembangan kawasan industri di Brebes diharapkan bisa membuat kawasan ini menarik untuk relokasi dari negara Jepang, Korea, atau AS terutama mereka yang akan mengambil untuk merelokasi value chain industrinya ke daerah, termasuk Indonesia," kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto usai Ratas soal Proyek Strategis Nasional, di Jakarta, Jumat (29/05/2020).

Nama Brebes belakangan sering jadi buah buah bibir, selain jadi lokasi baru relokasi pabrik PT Shyang Yao Fung, salah satu pabrik yang memproduksi brand kenamaan yang buyernya antara lain Adidas, yang pindah dari Tangerang. 

Brebes juga digadang-gadang menjadi lokasi baru relokasi pabrik-pabrik multinasional milik AS di China yang akan dipindah ke Indonesia.

Hal ini bermula saat Menko Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bercerita soal percakapan 'rahasia' antara Presiden Jokowi dengan Presiden AS Donald Trump. Jokowi berbicara dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, soal pembahasan peluang investasi di bidang farmasi di Indonesia, karena 90% bahan baku farmasi harus impor.

"Presiden Jokowi bicara dengan Presiden Trump, sekarang Presiden Trump dengan Indonesia. Karena dia berantem dengan Tiongkok, dia mau relokasi industrinya (di China), saya diminta presiden untuk bicara nanti sama pembantu Presiden Trump," sebut Luhut beberpa waktu lalu.

PT Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW) sebagai BUMN pengembang Kawasan Industri Brebes (KIB) di Jawa Tengah menyatakan siap dalam menyambut sejumlah pabrik AS yang berencana merelokasi pabrik dari China.

Sementara itu, Direktur Operasional PT KIW, Ahmad Fauzie Nur mengatakan persiapan-persiapan sudah dilakukan sejak dini untuk menciptakan KIB menjadi ramah investasi. Sehingga, pengalaman pahit Indonesia pada tahun 2019 lalu, tak ada satupun pabrik dari China yang relokasi ke Indonesia diharapkan tidak terulang lagi.

Pandemi Covid-19 telah mengganggu rantai pasokan global yang dalam dua dekade terakhir berpusat di Tiongkok. Alhasil, negara-negara seperti Jepang dan Amerika Serikat berencana memutus ketergantungan rantai pasokan global industrinya dari Tiongkok.

Pemerintah Jepang misalnya, telah menggelontorkan paket stimulus ekonomi senilai USD2,2 miliar untuk membantu industrinya mengalihkan produksi dari Tiongkok. Anggaran itu termasuk 220 miliar yen untuk perusahaan yang mengalihkan produksi kembali ke Jepang dan 23,5 miliar yen untuk yang ingin memindahkan produksinya ke negara lain.

Sama halnya dengan pemerintah Amerika Serikat yang dikabarkan tengah menyiapkan pemberian subsidi dan insentif pajak bagi perusahaan yang mau memindahkan pabriknya dari Tiongkok ke negara lain.

Sumber Foto: Antara