Apresiasi Presiden Jokowi untuk Atlet Paralympic Games 2016

:


Oleh Irvina Falah, Kamis, 22 September 2016 | 22:38 WIB - Redaktur: Irvina Falah - 314


Jakarta - Keterbatasan bukan halangan untuk berprestasi, Ni Nengah Widiasih, atlet kelahiran Karangasem 23 tahun silam ini  berhasil membuktikan dengan meraih medali perunggu cabang angkat berat nomor-41 kg setelah mampu mengangkat beban seberat 95 kg di Paralympic Games 2016 Rio de Janeiro, Brazil.

Bahkan keberhasilan Ni Nengah Widiasih ini memberikan kebanggaan tersendiri bagi pemerintah, khususnya Presiden Joko Widodo yang memberikan ucapan selamat sekaligus apresiasi atas keberhasilan tersebut. Pagi itu, Kamis 22 September 2016, Presiden Joko Widodo memang menyambut kontingen Indonesia yang berlaga pada Paralympic Games 2016  di Rio de Janeiro, Brazil. Rombongan tersebut terdiri dari atlet, pelatih, dan pengurus IPC  (International Paralympics Comittee) Indonesia.

"Bapak Presiden betul-betul memberikan apresiasi, memberikan selamat sekaligus menjadi kebanggaan yang luar biasa karena para olimpian kita masih bisa mempertahankan tradisi perunggu. Dan tentu Bapak Presiden menyampaikan ini harus dipersiapkan dari sekarang untuk menyambut paralimpiade 2020 di Tokyo," terang Menteri Pemuda Olahraga Imam Nahrawi usai pertemuan kepada para jurnalis.

Imam menyebutkan pada pelaksanaan Paralimpiade 2020 nanti, pemerintah menargetkan untuk meningkatkan prestasi yang telah diraih di Rio de Janeiro, Brazil. Setidaknya, menurut Imam, para atlet dapat memperbaiki rekor miliknya masing-masing.

"Seperti atlet renang, Suci, masih berumur 15 tahun. Kemarin di final satu-satunya yang mewakili Asia, dia di peringkat kelima," tambahnya.

Pemerintah juga akan memberikan apresiasi yang luar biasa bagi para atlet paralimipiade yang berprestasi dengan tidak membedakannya dengan atlet-atlet olimpiade yang telah berhasil berprestasi dan menyumbang medali pada gelaran Olimpiade 2016. Salah satu apresiasi yang diberikan ialah bonus dan tunjangan hari tua yang sama jumlahnya dengan yang didapatkan oleh para atlet sebelumnya.

"Jadi seperti Widya yang meraih medali perunggu, itu mendapat bonus satu miliar rupiah dari pemerintah. Kemudian tunjangan hari tua sebesar 10 juta sampai akhir," ucapnya.

Terus Berlatih

Atas apresiasi tersebut, Widya menyampaikan pesannya terhadap para pemuda Indonesia terutama yang memiliki keterbatasan seperti dirinya.

"Jangan pernah menyerah, lakukan apa yang bisa dilakukan, kerjakan apa yang bisa dikerjakan. Lakukan yang terbaik, mandiri untuk diri sendiri, jangan patah semangat. Untuk yang nasibnya sama dengan saya, jangan pernah jadi korban dari keadaan tapi jadi pemenang dari keadaan itu sendiri," pesannya.

Walaupun telah meraih perunggu, dirinya tidak berpuas diri dan akan terus berlatih untuk menghadapi kompetisi selanjutnya.

"Saya masih latihan, masih ada beberapa event yang akan diikuti. Tahun 2017 nanti ada banyak event yang saya ikuti seperti para games, asian games, world champion di Mexicio. Ada banyak event untuk bisa masuk ke Tokyo tahun 2020, jadi saya harus bekerja keras lagi, " ungkapnya.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut,  Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S Dewa Broto  dan Sekjen KONI Hamidy. Usai pertemuan, Presiden Joko Widodo menyempatkan diri untuk melakukan sesi foto bersama dengan para atlet, pelatih, serta pengurus IPC Indonesia.