Oleh Irvina Falah, Rabu, 10 Februari 2016 | 13:38 WIB - Redaktur: Irvina Falah - 384
LOMBOK - Ada yang unik dari Puncak Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2016 di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Lombok Selatan. Tema besarnya! "Pers Yang Merdeka Mendorong Poros Maritim dan Pariwisata Nusantara." Media mulai menengok sektor pariwisata sebagai pilar strategis bagi masa depan Indonesia.
Apa tanggapan Menpar Arief Yahya? "Terima kasih, dan kami ucapkan Selamat dan Sukses atas penyelenggaraan Puncak HPN di Mandalika, Lombok. Kami senang, berbicara pada forumnya insan pers, untuk menjelaskan peran strategis sektor pariwisata ke depan? Tema HPN kali itu sangat visioner, berpikir tentang masa depan! Tugas kita adalah mewujudkan yang tak terlihat menjadi kenyataan konkret," jelas Mantan Dirut PT Telkom ini.
Arief Yahya juga mengucapkan selamat kepada para pemenang Lomba Penulisan Artikel HPN 2016 dengan hadiah paling spektakuler, Rp 500 juta itu. Dia sempat menyerahkan penghargaan dan hadiah sebesar Rp 100 juta kepada Praga Utama, Majalah Tempo, sebagai pemenang utama atau Best of the Best Lomba Penulisan Pariwisata HPN 2016 itu. Judul tulisannya juga komprehensif: "Kepulauan Kai Maluku Tenggara, Miniatur Nusantara di Tengah Indonesia”, yang dimuat di Majalah Tempo, Edisi 22 November 2015.
Seperti diketahui, salah satu rangkaian kegiatan HPN 2016 itu, Kemenpar bersama panpel HPN menyelenggarakan Lomba Penulisan Pariwisata dengan tema "Wisata Bahari, Wisata Halal, dan KEK Mandalika". Total hadiahnya Rp 500 juta. "Tulisan-tulisan soal pariwisata, ide-ide besar membangun pariwisata, banyak ditulis para jurnalis dan pemerhati wisatawan," jelasnya, yang penyerahan penghargaan itu dilakukan di hadapan Presiden Jokowi di Mandalika.
Mengapa muncul tiga tema itu? Arief menjelaskan, wisata bahari itu sedang dikembangkan habis-habisan di tanah air. Indonesia negara maritim, dan sejak zaman Majapahit dan Sriwijaya, sudah dikenal dengan pasukan laut yang handal. Pelaut-palaut Bugis juga sudah lama melanglang buana. "Keindahan laut Indonesia juga tidak tertandingi. Versi CNN Internasional, the best snorkel site in the world adalah Raja Ampat, runner up nya Labuan Bajo Komodo. Kalau orang asing saja kagum dengan potensi laut kita? Masak kita sendiri malah tidak?" ungkapnya.
Tema kedua soal halal tourism. "Lombok ini kami promosikan besar-besaran sebagai Halal Destination, setelah merebut The World Best Halal Destination 2015, dan The World Best Honeymoon 2015 di Abu Dhabi, UAE. Brand Lombok jadi lebih kuat, punya deferensiasi dari Bali! Nah, Lombok juga sudah menjadi destinasi prioritas," kata Manpar Arief Yanya.
Tema ketiga adalah kawasan Mandalika yang sudah ditetapkan sebagai KEK atau Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata. KEK dengN luas lebih dari 1000 hektar di Lombok Selatan ini akan menjadi pusat amenitas dan atraksi baru di Pulau Lombok. Saat ini sudah ada Novotel, yang sudah dimulai pembangunan (ground breaking) adalah Pullman Lombok Hotel, Club Med Mandalika, Lee's Mandalika di sana.
Terlepas dari itu, Arief Yahya ingin kemitraan pariwisata dalam bingkai Penta Helix bisa dioptimalkan, untuk mendapatkan impact yang terbaik. Penta Helix itu adalah Akademisi (A), Business (B), Community (C), Goverment (G) dan Media (M). Biar gampang diingat, dia sering menyingkat A-B-C-G-M. "Karena itu, kami berterima kasih, dijadikan mitra strategis di HPN 2016," katanya.(*)
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang, dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber infopublik.id