- Oleh MC KAB BATANG
- Selasa, 8 Oktober 2024 | 20:05 WIB
: KPU Batang gelar sosialisasi tahapan pemungutan dan penghitungan suara Pemilu 2024 kepada penyandang disabilitas.
Oleh MC KAB BATANG, Jumat, 9 Februari 2024 | 13:21 WIB - Redaktur: Yudi Rahmat - 102
Batang, InfoPublik - Pemilu merupakan momen penting dalam kehidupan demokrasi di mana setiap warga negara memiliki hak yang sama untuk dipilih dan memilih, tanpa terkecuali bagi mereka yang memiliki keterbatasan fisik atau disabilitas.
Inilah mengapa inklusivitas dalam pemilu sangat penting, dan sebagai penyelenggara Pemilu, Komisi Pemilahn Umum (KPU) Batang mengambil langkah untuk memastikan bahwa sosialisasi dan informasi terkait pemilu juga disampaikan kepada masyarakat penyandang disabilitas.
Hal itu disampaikan Ketua Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih Partisipasi Masyarakat dan SDM, KPU Batang Khikmatun, usai sosialisasi tahapan pemungutan dan penghitungan suara Pemilu 2024 kepada penyandang disabelitas di Hotel Dewi Ratih Batang, Kabupaten Batang, Jumat (9/2/2024).
Ia pun mengungkapkan harapan sosialiasi tersebut terkait dengan inklusivitas dalam pemilu.
“Harapan kami adalah untuk dapat memfasilitasi pemilu yang inklusif. Tujuan utama kami adalah agar semua orang, termasuk mereka dengan keterbatasan fisik atau disabilitas, dapat memperoleh akses informasi tentang pemilu. Tidak ada satupun yang ingin kami tinggalkan, dan kami berusaha untuk mencapai tujuan ini dengan menjangkau kelompok disabilitas di Kabupaten Batang,” jelasnya.
Khikmatun menekankan, pentingnya penyampaian informasi teknis terkait pemungutan dan penghitungan suara kepada masyarakat disabilitas.
“Kami berharap, bahwa teman-teman disabilitas bisa memahami proses pemungutan suara dan penghitungan suara, sehingga mereka dapat ikut mengawal dan memberikan masukan serta tanggapan jika diperlukan,” harapnya.
Dalam upaya mencapai inklusivitas yang diinginkan, KPU Batang juga mendatangkan dua narasumber atau pendamping khusus, yaitu ahli bahasa isyarat dan ahli braille.
“Ahli bahasa isyarat akan membantu dalam sosialisasi, sementara ahli braille akan memastikan bahwa para tuna netra dapat memahami proses pemungutan suara melalui template khusus yang disediakan. Kami juga mengizinkan pendampingan bagi siapa pun yang membutuhkannya, termasuk kelompok disabilitas dan kelompok rentan lainnya,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Ikatan Tuna Netra Muslim Indonesia (ITMI) Batang Kasmujiono, menyambut baik langkah-langkah yang diambil oleh KPU Batang.
“Alhamdulillah ITMI merespons baik terhadap upaya KPU sebagai panitia penyelenggara pemilu. Kami berharap agar pemilu ini dapat dilaksanakan dengan jujur dan kerahasiaannya terjaga, termasuk dengan adanya template atau alat peraga khusus untuk memastikan kerahasiaan suara dari tuna netra,” terangnya.
Kasmujiono juga menekankan, pentingnya adanya alat bantu dan pendampingan yang memungkinkan tuna netra untuk memberikan suaranya tanpa kehilangan kerahasiaan.
“Dengan langkah-langkah inklusif ini, diharapkan bahwa para tuna netra juga dapat secara mandiri memberikan suara tanpa merasa terpinggirkan atau tidak terwakili dalam proses pemilu,” ujar dia.
Dengan langkah-langkah konkret yang diambil oleh KPU Batang untuk memastikan inklusivitas dalam pemilu, diharapkan bahwa masyarakat disabilitas, termasuk tuna netra, dapat turut serta dalam merayakan pesta demokrasi ini tanpa hambatan yang tidak perlu.
Ia berharap, semoga upaya ini juga menjadi contoh bagi daerah lainnya untuk memberikan perhatian khusus terhadap hak-hak politik semua warga negara, termasuk mereka yang tergolong dalam kelompok disabilitas. (MC Batang, Jateng/Edo/Sri Rahayu)