- Oleh MC KAB SIAK
- Kamis, 10 April 2025 | 09:13 WIB
© 2023 - Portal Berita InfoPublik.
:
Oleh MC PROV RIAU, Minggu, 13 April 2025 | 06:38 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 206
Pekanbaru, InfoPublik – Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Riau, Irjen Herry Heryawan, melakukan kunjungan silaturahmi dengan pengurus Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Provinsi Riau pada Rabu (9/4/2025).
Pertemuan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antara kepolisian dan lembaga adat dalam menjaga nilai-nilai budaya Melayu serta mendorong penegakan hukum yang berlandaskan kearifan lokal.
Dalam sambutannya, Kapolda Riau menyampaikan rasa bangga dan terima kasih atas sambutan hangat dari masyarakat Riau, khususnya di Balai Adat LAMR. Ia mengaku tersanjung dengan penerimaan masyarakat yang begitu menghargai adat dan budaya.
“Secara pribadi, saya sangat bangga dapat bersilaturahmi di LAMR. Sambutannya luar biasa dan sangat membekas di awal masa tugas saya di Riau,” ujar Kapolda.
Sebagai bentuk komitmen terhadap budaya Melayu, Polda Riau mengusung tagline "Melindungi Tuah, Menjaga Marwah". Tagline ini mencerminkan tekad untuk melindungi keberkahan Tanah Melayu serta menjaga kehormatan nilai-nilai luhur yang hidup di tengah masyarakat.
“Kami ingin menjunjung tinggi kearifan lokal, salah satunya melalui dukungan terhadap pelestarian budaya seperti Festival Melayu Serantau. Mari bersama menjaga lingkungan dan nilai budaya,” imbuhnya.
Kapolda juga menyatakan kesiapannya untuk menerima kritik dan masukan demi menjaga marwah budaya Melayu di Riau.
Kapolda menjelaskan bahwa pihaknya terbuka terhadap usulan dari masyarakat adat yang ingin mengabdi sebagai anggota Polri. Ia menambahkan bahwa kebijakan Satgas kehutanan merupakan kewenangan pemerintah pusat, dan saran koordinasi teknis diarahkan ke kejaksaan.
Sementara itu, Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian (DPH) LAMR, Datuk Seri Taufik Ikram Jamil, menyambut baik kunjungan ini. Ia menyampaikan rencana pelaksanaan Hari Adat Sedunia yang akan digelar pada 9 Agustus 2025, bertepatan dengan Hari Jadi Provinsi Riau.
Menurutnya, agenda tersebut sejalan dengan visi Polda Riau dan Pemprov Riau dalam mengangkat eksistensi budaya Melayu.
"Program penanaman pohon oleh Polda Riau juga diapresiasi LAMR, karena dinilai sejalan dengan falsafah orang Melayu yang senantiasa menjaga lingkungan, sebagaimana terekspresi dalam karya sastra mereka," katanya.
Kemudian, Timbalan Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAMR, Datuk Tarlaili, menyampaikan harapan agar Polda Riau dapat terus mengakomodasi keinginan masyarakat adat untuk menjadi anggota Polri. Ia juga menyoroti perlunya keberpihakan dalam penertiban kawasan hutan yang belum sepenuhnya mempertimbangkan hak masyarakat adat.
(Mediacenter Riau/fik)