- Oleh MC PROV RIAU
- Kamis, 10 April 2025 | 11:14 WIB
:
Oleh MC PROV RIAU, Rabu, 9 April 2025 | 08:27 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 122
Kampar, InfoPublik – Gubernur Riau, Abdul Wahid, menghadiri perayaan Aghi Ghayo Onam atau Hari Raya Enam di Kabupaten Kampar, Senin (7/4/2025).
Acara yang penuh nuansa religius dan budaya ini berlangsung meriah dan khidmat, menandakan bahwa masyarakat Kampar masih menjaga kearifan lokal di tengah derasnya arus globalisasi.
Aghi Ghayo Onam merupakan momen sakral bagi masyarakat Kampar untuk mengenang dan mendoakan para leluhur mereka. Sejak pagi hari, warga setempat sudah menunjukkan antusiasme dengan berjalan kaki dan menggunakan sepeda motor menuju pemakaman keluarga dan kerabat mereka.
Gubernur Abdul Wahid bersama rombongan memulai rangkaian acara dengan mengunjungi Rumah Lontiok, Desa Muara Uwai, untuk bersilaturahmi dengan tokoh masyarakat dan warga yang sudah antusias menunggu kedatangannya. Setelah itu, mereka melanjutkan ziarah di Pemakaman Ujung Kampung, Dusun Kampung Godang, Kecamatan Bangkinang.
Dalam kesempatan ini, Wahid mengungkapkan kekagumannya terhadap semangat masyarakat Kampar yang terus melestarikan tradisi Hari Raya Enam. Menurutnya, perayaan ini adalah bukti kekuatan jati diri masyarakat Kampar yang mampu bertahan di tengah gempuran budaya asing.
“Sangat berkesan, ditengah globalisasi, arus informasi, budaya yang masuk begitu banyak, namun masyarakat di Kampar masih mempertahankan tradisi dengan Hari Raya Enam. Ini sangat luar biasa,” ungkapnya.
Gubernur Wahid menilai bahwa perayaan Hari Raya Enam bukan hanya sekadar silaturahmi, namun juga simbol kebudayaan yang sangat layak untuk dipromosikan ke tingkat provinsi. Ia menyatakan akan mendorong agar kegiatan ini dapat menjadi salah satu agenda dalam kalender wisata religi Provinsi Riau.
“Saya ingin mengagendakan ini [Hari Raya Enam] menjadi salah satu wisata religi. Di sini ada Kapolda Riau, Irjen Pol Herry Heryawan, dan Danrem 031/WB, Brigjen TNI Sugiyono yang hadir bersama kami. Ini merupakan bentuk penguatan nilai budaya dari Forkopimda Provinsi Riau. InsyaAllah, agenda ini nanti kita masukkan dalam kalender wisata religi Provinsi Riau,” ujar Gubernur Wahid.
Wahid juga menitipkan pesan kepada generasi muda untuk tidak meninggalkan budaya tradisional meskipun teknologi terus berkembang pesat. Menurutnya, teknologi harus digunakan sebagai alat untuk memperkuat dan melestarikan budaya, bukan untuk menggantikannya.
“Kita ingin budaya tetap berdiri kokoh di tengah modernitas. Menjaga ini bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga ulama, tokoh masyarakat, dan seluruh warga,” tegasnya.
Gubernur Wahid menutup sambutannya dengan pepatah, “Tali bapilin tigo, tungku tigo sajarangan,” yang menggambarkan sinergi antara pemerintah, ulama, dan masyarakat. Ia percaya bahwa jika ketiganya bersatu, budaya Riau akan tetap hidup dan berkembang.
(Mediacenter Riau/Alw)