- Oleh MC PROV JAWA TIMUR
- Rabu, 26 Maret 2025 | 15:18 WIB
: Direktur Telkom University Surabaya, Tri Arief Sardjono, Smart Crabs House, sistem budidaya kepiting berbasis Internet of Things (IoT). Foto: Rijal JNR
Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Senin, 24 Maret 2025 | 17:16 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 165
Surabaya, InfoPublik– Telkom University Surabaya terus menghadirkan inovasi berbasis teknologi dalam sektor pertanian dan perikanan modern melalui pengembangan Smart Urban Farming. Salah satu inovasi terbaru yang dikembangkan adalah Smart Crabs House, sistem budidaya kepiting berbasis Internet of Things (IoT) yang memungkinkan pemantauan kualitas air secara otomatis dan real-time.
Direktur Telkom University Surabaya, Tri Arief Sardjono, Senin (24/3/2025) mengungkapkan bahwa pihaknya saat ini fokus mengembangkan Smart Urban Farming di lahan rooftop kampus, yang mencakup perkebunan buah modern, budidaya ikan nila, serta inovasi Smart Crabs House.
"Melalui Smart Urban Farming, kami ingin mendorong riset dan inovasi yang dapat langsung diterapkan dalam dunia usaha. Salah satunya dengan pengembangan Smart Crabs House, yang memanfaatkan teknologi IoT untuk meningkatkan efisiensi budidaya kepiting," ujar Prof. Tri.
Salah satu tim peneliti Center of Excellence (COE) Telkom University Surabaya, Muhammad Dwi Haryanto, menjelaskan bahwa pengembangan Smart Crabs House bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam budidaya kepiting.
Selama ini, pemantauan kualitas air dalam budidaya kepiting masih dilakukan secara manual, yang berisiko menyebabkan keterlambatan dalam mendeteksi perubahan lingkungan. Hal ini dapat berdampak pada penurunan kualitas hidup kepiting, meningkatkan risiko kematian, serta menurunkan produktivitas budidaya.
"Dengan memanfaatkan teknologi IoT, Smart Crabs House memungkinkan pemantauan otomatis terhadap kualitas air melalui sensor oksigen terlarut dan TDS meter. Data dari sensor ini akan diproses oleh mikrokontroler ESP32, sehingga sistem dapat mengontrol kualitas lingkungan dengan lebih efisien," jelas Dwi.
Smart Crabs House menawarkan sejumlah keunggulan dalam sistem budidaya kepiting, antara lain:
- Pemantauan Otomatis – Sistem mampu mendeteksi perubahan kualitas air secara real-time, sehingga masalah dapat ditangani lebih cepat.
- Akses Jarak Jauh – Data pemantauan dapat diakses melalui smartphone kapan saja dan di mana saja.
- Efisiensi Operasional – Teknologi ini mengurangi risiko kegagalan budidaya, meningkatkan produktivitas, serta mengoptimalkan penggunaan sumber daya.
Pengembangan Smart Crabs House juga sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs), terutama dalam menjaga ekosistem perairan dan mendukung keberlanjutan sektor akuakultur. Dengan inovasi ini, budidaya kepiting dapat dilakukan secara lebih berkelanjutan, efisien, dan ramah lingkungan.
Sebagai salah satu produsen kepiting terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi besar dalam industri akuakultur. Dengan adanya inovasi berbasis teknologi seperti Smart Crabs House, diharapkan industri budidaya kepiting dapat berkembang lebih pesat dan bersaing di pasar global.
Telkom University Surabaya optimis bahwa teknologi ini dapat segera diimplementasikan dalam skala yang lebih luas, tidak hanya untuk kepentingan riset tetapi juga untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berbasis perikanan di Indonesia. (MC Prov Jatim /hjr-jal/eyv)