Rabu, 26 Maret 2025 17:20:31

Ipuk Libatkan Dokter Spesialis Obgyn dan Anak, Mengampu Puskesmas di Banyuwangi

: Ipuk Libatkan Dokter Spesialis Obgyn dan Anak, Mengampu Puskesmas di Banyuwangi. - Foto: Mc.Jatim


Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Senin, 24 Maret 2025 | 15:43 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 110


Surabaya, InfoPublik - Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani melibatkan dokter spesialis Obgyn (SpOG) dan dokter spesialis anak (SpA), untuk mengampu puskesmas-puskesmas melalui program Puskesmas Asuhan Spesialistik (PAS). Program ini untuk meningkatkan kapasitas tenaga medis di Puskesmas, utamanya terkait persalinan dan kesehatan anak.

Pendampingan dalam program tersebut berupa konsultasi maupun layanan rujukan, saat terjadi kegawatdaruratan dalam proses persalinan. Minimal sebulan sekali para dokter spesialis obgyn dan spesialis anak dijadwalkan hadir di puskesmas untuk sharing terkait permasalahan kesehatan ibu hamil dan bayi.

Program ini melibatkan 38 dokter SpOG dan dokter SpA dari seluruh RS di Banyuwangi, baik RS pemerintah maupun swasta. Pendampingan ini diharapkan mampu meningkatkan kapasitas SDM di puskesmas. “Dengan program ini, diharapkan kapasitas tenaga medis di Puskesmas semakin meningkat. Dengan demikian pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayi di Puskemas juga semakin berkualitas," kata Ipuk, melalui laman resminya, dilansir Senin (24/3/2025). 

Program pendampingan ini juga diyakini mampu menguatkan jejaring antar fasilitas layanan kesehatan. Menurut Ipuk, jejaring sangat penting guna mewujudkan layanan kesehatan yang terintegrasi dari hulu hingga hilir. Dari hulu, lanjut dia, puskesmas sebagai fasilitas layanan dasar bertugas melakukan pelayanan promotif dan preventif. Sementara di hilir, rumah sakit sebagai penerima layanan rujukan bertanggung jawab pada layanan kuratif dan rehabilitatif.

“Misalnya saat dilakukan rujukan oleh puskesmas, para dokter spesialis di RS sudah mengetahui diagnosa dan tindakan yang harus dilakukan karena sudah dilakukan konsultasi sebelumnya. Dengan demikian, kematian yang mungkin bisa terjadi karena keterlambatan penanganan dan rujukan bisa diminimalisir,” kata Ipuk. (MC Prov Jatim /hjr-van/eyv)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Rabu, 26 Maret 2025 | 15:04 WIB
Deni Wicaksono Imbau Gunakan Pendekatan Humanis Sikapi Demonstrasi Mahasiswa
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Rabu, 26 Maret 2025 | 15:38 WIB
Pakar Unair Bagikan Tips Meninggalkan Rumah dengan Tenang saat Mudik
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Rabu, 26 Maret 2025 | 15:11 WIB
Ketua Komisi PPRK MUI Jatim Tegaskan Islam Agama yang Memuliakan Perempuan