- Oleh MC PROV JAWA TIMUR
- Rabu, 26 Maret 2025 | 15:18 WIB
: Pemprov Jatim terus mendorong kemandirian ekonomi pesantren dan meningkatkan daya saing UMKM berbasis pesantren. Salah satunya dengan peningkatan literasi keuangan digital melalui kegiatan Cerdig atau Cerdas Digital. - Foto:Mc.Jatim
Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Senin, 24 Maret 2025 | 12:50 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 137
Surabaya, InfoPublik - Pemprov Jatim terus mendorong kemandirian ekonomi pesantren dan meningkatkan daya saing UMKM berbasis pesantren. Salah satunya dengan peningkatan literasi keuangan digital melalui kegiatan Cerdig atau Cerdas Digital.
Hal ini terungkap saat Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia menggelar kegiatan Cerdig dengan tema "Literasi Keuangan Digital pada Pelaku Usaha Berbasis Pesantren / One Pesantren One Product (OPOP)" di Nuris Convention Hall, Pondok Pesantren Nurul Islam (Nuris) Jember belum lama ini.
Kegiatan ini dihadiri oleh 50 peserta yang merupakan pelaku usaha UMKM/OPOP di wilayah Jember. Narasumber yang hadir antara lain Asisten Manajer Perwakilan BI Jember Muhammad Fahd Zainal, Kepala Subbagian Pengawasan Market Conduct OJK Jember Milano Hardi Prasetyo, dan Kepala Bidang Humas PP Nuris Jember, Bangkit Basovi A
Kepala Dinas Kominfo Jatim Sherlita Ratna Dewi Agustin dalam sambutan secara virtual menyampaikan bahwa program OPOP telah memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian Jawa Timur. “Namun, untuk memaksimalkan potensi tersebut, diperlukan peningkatan literasi keuangan digital bagi para pelaku usaha pesantren. Kegiatan Cerdig ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam transformasi digital UMKM pesantren,” ujar Sherlita melalui keterangan tertulis, Senin (24/3/2025).
OJK Jember memberikan materi tentang pentingnya pengelolaan keuangan yang sehat dan perlindungan konsumen di era digital. Sementara itu, Bank Indonesia Jawa Timur memperkenalkan inovasi QRIS dan aplikasi SIAPIK yang dapat memudahkan transaksi dan pencatatan keuangan bagi UMKM. Kegiatan ini juga bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai risiko kejahatan keuangan digital dan cara menghindarinya. Peserta diberikan informasi mengenai kanal pengaduan jika mengalami kejahatan keuangan digital.
Melalui kegiatan Cerdig ini, Pemerintah Provinsi Jawa Timur berharap dapat menciptakan ekosistem keuangan digital yang inklusif dan aman bagi UMKM pesantren. Dengan demikian, UMKM pesantren dapat tumbuh dan berkembang, serta memberikan kontribusi yang lebih besar bagi perekonomian Jawa Timur. (MC Prov Jatim /hjr/eyv)