Selasa, 1 April 2025 14:49:11

Desa Pedawa Tanam 300 Pohon untuk Kembalikan Sumber Air

:


Oleh MC KAB BULELENG, Kamis, 20 Maret 2025 | 07:35 WIB - Redaktur: Untung S - 67


Buleleng, InfoPublik – Desa Pedawa, Kecamatan Banjar, melalui Kayoman Pedawa, terus berkomitmen untuk menjaga dan mengembalikan sumber air yang ada dengan aksi nyata menanam sebanyak 300 pohon.

Kegiatan itu berkolaborasi dengan Universitas Iwate Jepang dan Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, dan dilaksanakan di Kayuan Mayung, Desa Pedawa, pada Rabu (19/3/2025).

Penasehat Kayoman Pedawa, Wayan Sadyana, didampingi Ketua Kayoman Pedawa, Putu Yuli Supriyandana, menjelaskan bahwa aksi lingkungan ini merupakan kali ketiga dilakukan oleh kedua universitas bersama Kayoman Pedawa sejak 2023.

"Kegiatan ini adalah kolaborasi lanjutan antara Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang, Universitas Iwate, dan Kayoman Pedawa, yang didukung penuh oleh The Greenery Fund (Midori no Bokin) dan Asia Environmental Alliance bersama Undiksha Singaraja," sebutnya.

Lebih lanjut, kedua universitas ini secara rutin mengadakan kolaborasi internasional setiap tahun untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa saling bertukar pikiran dan pandangan tentang fenomena lingkungan, pendidikan, dan isu sosial lainnya. Kegiatan ini juga melibatkan organisasi Bersih Bersih Bali, Babinsa, Babinkamtibmas, serta tokoh masyarakat setempat.

Aksi ini merupakan kelanjutan dari kerja cerdas mahasiswa kedua universitas dalam menyikapi fenomena air yang ada di Desa Pedawa. Berdasarkan kajian dari Perkumpulan Wanayana Kayoman Pedawa dan Profauna Foundation, ditemukan bahwa setidaknya terdapat 85 titik sumber air di Desa Pedawa.

"Puluhan titik air ini hanya 10 persen yang mengalirkan air berkualitas baik pada musim kemarau. Sumber-sumber air di Desa Pedawa mengalami penurunan debit dan bahkan kering pada musim kemarau. Hal ini disebabkan oleh penebangan akibat alih fungsi lahan yang masif untuk pembukaan lahan pertanian dan perkebunan. Oleh karena itu, Kayoman Pedawa berkomitmen untuk menjaga dan mengembalikan sumber-sumber air yang ada di Desa Pedawa," tegasnya.

Sebanyak 300 pohon yang ditanam terdiri dari berbagai jenis, seperti pohon aa, nangka, bunut, gintungan, beringin, aren, majagau, kayu tanah, kayu ketapang, kayu apuh, dan cempaka. Desa Pedawa merupakan salah satu desa tua (Desa Bali Aga) yang memiliki budaya unik dalam penggunaan air untuk sarana ritual adat. Menurut hasil kajian dari Sekolah Adat Manik Empul, terdapat 33 jenis air suci yang digunakan dalam ritual upacara adat di Desa Pedawa.

Kayoman Pedawa telah aktif dalam pelestarian air sejak 2016. Komunitas ini didirikan oleh I Wayan Sadyana, I Made Suisen, dan Putu Yuli Supriyandana pada tanggal 6 Desember 2016. Sejak saat itu, komunitas ini terus secara konsisten melakukan konservasi pada sumber-sumber air yang ada di Desa Pedawa.

Selain melalui aksi nyata berupa penanaman pohon, kegiatan penyadaran tentang lingkungan dan air juga dilakukan dengan metode edukasi bekerja sama dengan Pondok Literasi Sabih dan Sekolah Adat Manik Empul Desa Adat Pedawa. Kayoman juga membuat film-film pendek bertemakan lingkungan untuk melindungi satwa dan air. (MC Kab. Buleleng/Wd)

 

Berita Terkait Lainnya