- Oleh MC KAB BATANG
- Senin, 6 Januari 2025 | 23:08 WIB
: Sejumlah pelajar membaca komik digital melalui gawai di halaman SMAN 2 Batang. (MC Batang)
Oleh MC KAB BATANG, Senin, 6 Januari 2025 | 23:24 WIB - Redaktur: Wahyu Sudoyo - 127
Batang, InfoPublik - SMAN 2 Batang, Jawa Tengah, berkolaborasi dengan program Sekolah BRIDGE Australia-Indonesia mengasah kompetensinya siswa sekaligus menyalurkan bakat seninya, salah satunya dengan menggelar lomba komik digital.
“Salah satunya (kolaborasi dengan Sekolah BRIDGE Australia-Indonesia) dengan membuat komik digital yang bisa dibaca di media sosial yang isinya seputar pendidikan, pesan moral, seperti mencegah perundungan dan lainnya,” kata Kepala SMAN 2 Batang, Sugeng, usai menyerahkan trofi dan uang pembinaan, di halaman SMAN 2 Batang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, pada Senin (6/1/2024).
Sugeng mengharapkan program ini akan meningkatkan angka melek digital serta mengasah bakat siswa agar mereka mampu mengaplikasikan kemampuannya dalam membuat konten-konten positif di media sosial.
“Salah satunya komik digital sebagai wadah untuk mengeksplorasi bakat dan kemampuan mereka, yang nanti juga akan dibagikan di grup Sekolah BRIDGE Australia-Indonesia,” jelasnya.
Pemenang komik digital, Radian dan Satria mengungkapkan, keikutsertaannya dalam lomba tersebut, agar bakat menggambar terus terasah.
“Ini pengalaman pertama menggambar pakai aplikasi di gawai yang didesain selama sebulan. Temanya tentang semangat seorang siswa disabilitas, walaupun memiliki keterbatasan fisik, tapi terus berusaha sampai sukses dengan kemampuannya,” terangnya.
Keduanya mengaku, karyanya telah dipublikasikan melalui media Instagram dan mendapat beragam respons dan dukungan dari teman dan guru.
Sementara salah satu siswa, Yohad, berpendapat, komik digital buatan teman sekolahnya tersebut, menarik dan sangat menginspirasi.
“Judul komik digitalnya Unstoppable Spirit , alur ceritanya menarik, apalagi dikemas dalam bahasa Inggris. Tapi akan lebih menarik lagi jika ceritanya berlanjut jadi pembaca makin penasaran, terus diimbangi sama komik fisik karena lebih seru aja,” kata remaja yang menggemari komik Kstaria Muhammad Al Fatih.
Sebagai penggemar berat komik fisik, Yohad mengaku bisa menyelesaikan tiga komik dalam tiga hari. “Komik yang paling menarik, adalah kisah perjuangan Muhammad al-Fatih melawan Vlad Dracula yang menceritakan kisah nyata sejarah Islam di Turki,” ungkapnya.
Ia menyarankan, agar para komikus tetap mencari inspirasi agar karyanya terus berlanjut dan menarik untuk diikuti.
“Jangan meniru karya orang lain, cari ide terbaiknya, kembangkan terus dan jangan dengarkan cibiran orang. Kalau dinilai komik buatan Radian dan Satria 10/10 karena ceritanya menarik jadi diterusin biar bersambung,” pungkasnya. (MC Batang, Jateng/Heri/Sri Rahayu)